Waskita Bangun Hotel Berkapasitas 124 Kamar di Bandung
A
A
A
BANDUNG - Dinilai masih cukup menjanjikan, PT Waskita Karya Realty membangun hotel bertema heritage di Bandung, Jawa Barat. Hotel berkapasitas 145 kamar itu ditargetkan beroperasi pada 2019 mendatang.
Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Realty, Luki Theta Handayani mengatakan, Bandung merupakan kota kedua setelah Jakarta untuk investasi pembangunan hotel Waskita Realty. Pangsa pasar Bandung yang masih cukup populis bagi para wisatawan domestik dan mancanegara menjadi alasan Waskita berani membangun hotel di kota ini.
"Kami pilih aset kami di Bandung untuk dibangun hotel karena tempatnya strategis. Posisinya ada di pusat Kota Bandung. Tentu saja, keputusan ini setelah proses riset bisnis. Kami yakin, ini akan jadi hotel prestisius di Bandung," kata Luki saat groundbreaking Teraskita Hotel Bandung, Senin (16/10/2017).
Teraskita Hotel Bandung, lanjut dia, terletak di seberang Alun-alun Bandung. Hotel tersebut akan bertema heritage dengan tetap mempertahankan bangunan tua bergaya Bandung tempo dulu yang ada di depannya. Hotel akan dibangun di atas lahan 1.529 meter persegi setinggi 14 lantai.
"Hotel ini bintang tiga. Namun dengan fasilitas sekelas bintang empat. Segmen yang kami bidik adalah korporasi, pemerintahan, wisatawan domestik dan asing, seperti dari Malaysia dan dan Singapura yang sering belanja di Pasar Baru," jelas Luki.
Diakui dia, investasi pembangunan hotel tersebut sekitar Rp150 miliar. Waskita Realty memanfaatkan bangunan dan tanah yang telah ada milik induk perusahannya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Bangunan tersebut sebelumnya kantor cabang Waskita di Bandung.
Selain di Bandung, pada hari yang sama, pihaknya juga menandai dimulainya pembangunan hotel di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. "Kami berharap investasi kami di Bandung bisa secemerlang hotel pertama kami di Jakarta. Baru dua tahun berjalan, hotel kami di Jakarta okupansinya rata-raya 80%," imbuh dia.
Konsultan hotel, Indrajaya mengatakan, Bandung masih cukup prospektif untuk bisnis perhotelan. Hal itu terbukti data statistik yang menjukkan angka wisatawan datang ke Bandung terus meningkat. Bandung pun menjadi kota ketiga yang paling diminati wisatawan setelah Bali dan Yogyakarta.
Kendati jumlah kamar hotel di Bandung cukup banyak dan terus meningkat, namun okupansinya masih cukup tinggi. Bahkan pada akhir pekan dan libur panjang cenderung penuh.
"Sejumlah pembangunan infrastruktur pun dipastikan akan mendorong bisnis perhotelan. Seperti kereta cepat, Bandara Internasional Jawa Barat, dan pembangunan sejumlah ruas tol yang terhubung dengan Bandung," beber dia.
Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Realty, Luki Theta Handayani mengatakan, Bandung merupakan kota kedua setelah Jakarta untuk investasi pembangunan hotel Waskita Realty. Pangsa pasar Bandung yang masih cukup populis bagi para wisatawan domestik dan mancanegara menjadi alasan Waskita berani membangun hotel di kota ini.
"Kami pilih aset kami di Bandung untuk dibangun hotel karena tempatnya strategis. Posisinya ada di pusat Kota Bandung. Tentu saja, keputusan ini setelah proses riset bisnis. Kami yakin, ini akan jadi hotel prestisius di Bandung," kata Luki saat groundbreaking Teraskita Hotel Bandung, Senin (16/10/2017).
Teraskita Hotel Bandung, lanjut dia, terletak di seberang Alun-alun Bandung. Hotel tersebut akan bertema heritage dengan tetap mempertahankan bangunan tua bergaya Bandung tempo dulu yang ada di depannya. Hotel akan dibangun di atas lahan 1.529 meter persegi setinggi 14 lantai.
"Hotel ini bintang tiga. Namun dengan fasilitas sekelas bintang empat. Segmen yang kami bidik adalah korporasi, pemerintahan, wisatawan domestik dan asing, seperti dari Malaysia dan dan Singapura yang sering belanja di Pasar Baru," jelas Luki.
Diakui dia, investasi pembangunan hotel tersebut sekitar Rp150 miliar. Waskita Realty memanfaatkan bangunan dan tanah yang telah ada milik induk perusahannya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Bangunan tersebut sebelumnya kantor cabang Waskita di Bandung.
Selain di Bandung, pada hari yang sama, pihaknya juga menandai dimulainya pembangunan hotel di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. "Kami berharap investasi kami di Bandung bisa secemerlang hotel pertama kami di Jakarta. Baru dua tahun berjalan, hotel kami di Jakarta okupansinya rata-raya 80%," imbuh dia.
Konsultan hotel, Indrajaya mengatakan, Bandung masih cukup prospektif untuk bisnis perhotelan. Hal itu terbukti data statistik yang menjukkan angka wisatawan datang ke Bandung terus meningkat. Bandung pun menjadi kota ketiga yang paling diminati wisatawan setelah Bali dan Yogyakarta.
Kendati jumlah kamar hotel di Bandung cukup banyak dan terus meningkat, namun okupansinya masih cukup tinggi. Bahkan pada akhir pekan dan libur panjang cenderung penuh.
"Sejumlah pembangunan infrastruktur pun dipastikan akan mendorong bisnis perhotelan. Seperti kereta cepat, Bandara Internasional Jawa Barat, dan pembangunan sejumlah ruas tol yang terhubung dengan Bandung," beber dia.
(ven)