Wamen ESDM Pastikan Keandalan Pasokan Gas FSRU Nusantara Regas
A
A
A
JAKARTA - Guna memastikan keandalan pasokan gas, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar kemarin mengunjungi sarana dan fasilitas utama LNG milik PT Nusantara Regas, Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Teluk Jakarta.
Dalam kunjungannya, Arcandra didampingi Dirjen Migas Ego Syahrial dan Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar. Pada kesempatan tersebut, Arcandra menyampaikan pentingnya posisi LNG sebagai sumber energi Indonesia masa depan.
"Teknologi FSRU ke depan adalah sebuah kebutuhan untuk Indonesia. Kita akan mengkaji lebih dalam bagaimana kebutuhan di Indonesia untuk merencanakan pasokannya ke depan," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (19/10/2017).
Direktur Utama Nusantara Regas Tammy Meidharma menyampaikan bahwa FSRU Nusantara Regas merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Sebagai pionir pengoperasian FSRU, tegas dia, Nusantara Regas berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas nasional, tidak hanya untuk sektor kelistrikan, namun juga untuk sektor industri.
“Pelanggan terbesar kami saat ini adalah PLN dan kami terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam penyaluran Gas ke pembangkit-pembangkit PLN, khususnya untuk mendukung pencapaian proyek 35.000 Megawatt. Selain itu kami juga mempersiapkan diri untuk mendukung pemenuhan gas sektor industri khususnya untuk wilayah Jawa bagian Barat,” jelas Tammy.
FSRU Nusantara Regas sejak dioperasikan tahun 2012 mampu memasok gas sebesar maksimum 500 juta kaki kubik per hari (MMCFD) untuk tiga pembangkit listrik yaitu PJB Muara Karang, IP Tanjung Priuk dan PJB Muara Tawar. Pasokan Gas FSRU didapatkan dari Kilang LNG Bontang dan Tangguh.
Tahun ini, Nusantara Regas memperkirakan penyaluran LNG hingga 28 kargo atau setara 225 BBTUD untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik PLN di Teluk Jakarta dan industri di area Jawa bagian Barat. Jumlah ini 4% di atas target tahun 2017.
Dalam kunjungannya, Arcandra didampingi Dirjen Migas Ego Syahrial dan Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar. Pada kesempatan tersebut, Arcandra menyampaikan pentingnya posisi LNG sebagai sumber energi Indonesia masa depan.
"Teknologi FSRU ke depan adalah sebuah kebutuhan untuk Indonesia. Kita akan mengkaji lebih dalam bagaimana kebutuhan di Indonesia untuk merencanakan pasokannya ke depan," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (19/10/2017).
Direktur Utama Nusantara Regas Tammy Meidharma menyampaikan bahwa FSRU Nusantara Regas merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Sebagai pionir pengoperasian FSRU, tegas dia, Nusantara Regas berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas nasional, tidak hanya untuk sektor kelistrikan, namun juga untuk sektor industri.
“Pelanggan terbesar kami saat ini adalah PLN dan kami terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam penyaluran Gas ke pembangkit-pembangkit PLN, khususnya untuk mendukung pencapaian proyek 35.000 Megawatt. Selain itu kami juga mempersiapkan diri untuk mendukung pemenuhan gas sektor industri khususnya untuk wilayah Jawa bagian Barat,” jelas Tammy.
FSRU Nusantara Regas sejak dioperasikan tahun 2012 mampu memasok gas sebesar maksimum 500 juta kaki kubik per hari (MMCFD) untuk tiga pembangkit listrik yaitu PJB Muara Karang, IP Tanjung Priuk dan PJB Muara Tawar. Pasokan Gas FSRU didapatkan dari Kilang LNG Bontang dan Tangguh.
Tahun ini, Nusantara Regas memperkirakan penyaluran LNG hingga 28 kargo atau setara 225 BBTUD untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik PLN di Teluk Jakarta dan industri di area Jawa bagian Barat. Jumlah ini 4% di atas target tahun 2017.
(akr)