Tiga Tahun Jokowi-JK, IHSG Mendekati Level 6.000

Jum'at, 20 Oktober 2017 - 07:07 WIB
Tiga Tahun Jokowi-JK, IHSG Mendekati Level 6.000
Tiga Tahun Jokowi-JK, IHSG Mendekati Level 6.000
A A A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak naik saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang kini berumur tiga tahun. Saat ini, IHSG sudah mendekati level 6.000.

IHSG kembali mencetak rekor baru pada perdagangan tiga hari lalu. IHSG berhasil dibuka memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan menguat 8,56 poin setara 0,14% ke level 5.958,26.

Sementara, ketika IHSG pertama kali menyentuh level 5.900, Juli lalu, Presiden Jokowi mengklaim hal itu terjadi karena prospek investasi di Indonesia memang bagus.

Jokowi menjelaskan, arus modal yang masuk ke Indonesia juga mengalami peningkatan pesat. Bahkan sudah hampir menyamai pencapaian tahun lalu.

Derasnya dana yang masuk ke Indonesia, menurut Jokowi, berarti ada rasa percaya dari investor untuk menanamkan dana mereka di Tanah Air. Sehingga harus bisa mengembangkan pasar saham lebih besar lagi.

Melihat perkembangan ini, Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, cemerlangnya kinerja IHSG merupakan dampak dari fokus pemerintah dalam menjaga pertumbuhan dan kestabilan perekonomian. Di sisi lain, pasar modal merupakan refleksi dari sentimen yang ada tersebut.

"Memang pasar modal terkesan tidak terlalu menjadi fokus utama pemerintah tapi bukan berarti dikesampingkan. Secara riil, hampir mayoritas emiten di BEI kan ada kaitannya dengan program pemerintah," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Adapun, saking perhatiannya dengan pasar modal, Presiden Jokowi beberapa kali berkunjung ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 2015 lalu misalnya, Jokowi ke BEI usai memberikan arahan kepada pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu datang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan Direktur BEI Ito Warsito. Jokowi mengenakan setelan batik berwarna coklat memasuki Main Hall Tower 2 Gedung BEI.

Kunjungannya saat itu bertujuan untuk mengetahui perkembangan investasi di pasar modal Indonesia. Dan hal itu juga dilakukannya sebelum menjadi pemimpin di negeri ini. Terakhir kali, April tahun ini, Jokowi juga sempat menyambangi BEI.

Dalam kunjungannya, Jokowi mengatakan bahwa masyarakat, terutama pelaku pasar modal harus optimistis terhadap perekonomian Indonesia ke depan.

"Presiden datang ke BEI selain melihat perkembangan bursa juga ingin melihat bagaimana pengaruh sentimen, berita maupun kinerja dari perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa saham. Ini mempengaruhi persepsi pasar yang terefleksi pada naik turunnya saham," kata Reza.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6389 seconds (0.1#10.140)