Kondisi Kelistrikan Membaik, Jonan Minta PLN Tetap Efisien
A
A
A
MATARAM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan perbaikan dan pembenahan listrik nasional.
(Baca Juga: Menteri Jonan Groundbreaking 5 PLTMG dan Resmikan PLTU Lombok)
Hal itu dikatakan Jonan, dalam sambutan di acara groundbreaking lima Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan 1 MPP tersebar di Nusa Tenggara dengan total kapasitas mencapai 400 MW dan meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok Timur kapasitas 50 MW (2x25), Mataram, NTB, hari ini.
"Mohon kepada PLN untuk dapat memberikan efisiensi. Kalau bisa berhemat agar harga listrik tetap, kalau bisa tarif listriknya bisa turun," kata Johan, dalam kesempatan tersebut.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menjelaskan bahwa kondisi kelistrikan di Indonesia sekarang dalam keadaan cukup baik, karena tidak ada pemadaman akibat defisit daya pembangkit. Seluruh sistem besar kelistrikan PLN telah mengalami surplus, dan beberapa daerah mempunyai reserve margin lebih dari 30%.
(Baca Juga: Ini Tujuh Pembangkit Listrik yang Diresmikan Menteri Jonan)
"PLN saat ini siap melayani permintaan penyediaan tenaga listrik. Kami berharap agar ketersediaan daya yang cukup ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama oleh kalangan industri," ucap Sofyan.
"Program 35.000 MW juga telah mengakomodir tumbuhnya kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri (KI). Dengan dukungan kelistrikan dari PLN, diharapkan industri akan tumbuh dan membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional," imbuh dia.
Sementara, perihal pembangkit yang di groundbreaking dan diresmikan hari ini, Sofyan mengungkapkan bahwa nilai total investasi dari seluruh proyek ini mencapai Rp6 triliun serta dapat menyerap cukup banyak lapangan kerja.
Proyek PLTU Lombok Timur yang diresmikan telah menyerap sebanyak 37.000 pelanggan baru yang siap menikmati listrik PLN. Sistem Lombok sendiri saat ini 299 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 227 MW dan cadangan 72 MW. Sofyan juga memberikan apresiasi terhadap para pihak terlibat dalam pembangunan kelistrikan di Nusa Tenggara.
"Kami menyadari bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia memerlukan dukungan banyak stakeholder. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada jajaran pemerintah daerah di lingkungan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan masyarakat di sekitar lokasi pembangkit, sehingga progres pembangunan dan segala sesuatunya berjalan dengan baik," terang Sofyan.
(Baca Juga: Menteri Jonan Groundbreaking 5 PLTMG dan Resmikan PLTU Lombok)
Hal itu dikatakan Jonan, dalam sambutan di acara groundbreaking lima Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan 1 MPP tersebar di Nusa Tenggara dengan total kapasitas mencapai 400 MW dan meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok Timur kapasitas 50 MW (2x25), Mataram, NTB, hari ini.
"Mohon kepada PLN untuk dapat memberikan efisiensi. Kalau bisa berhemat agar harga listrik tetap, kalau bisa tarif listriknya bisa turun," kata Johan, dalam kesempatan tersebut.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menjelaskan bahwa kondisi kelistrikan di Indonesia sekarang dalam keadaan cukup baik, karena tidak ada pemadaman akibat defisit daya pembangkit. Seluruh sistem besar kelistrikan PLN telah mengalami surplus, dan beberapa daerah mempunyai reserve margin lebih dari 30%.
(Baca Juga: Ini Tujuh Pembangkit Listrik yang Diresmikan Menteri Jonan)
"PLN saat ini siap melayani permintaan penyediaan tenaga listrik. Kami berharap agar ketersediaan daya yang cukup ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama oleh kalangan industri," ucap Sofyan.
"Program 35.000 MW juga telah mengakomodir tumbuhnya kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri (KI). Dengan dukungan kelistrikan dari PLN, diharapkan industri akan tumbuh dan membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional," imbuh dia.
Sementara, perihal pembangkit yang di groundbreaking dan diresmikan hari ini, Sofyan mengungkapkan bahwa nilai total investasi dari seluruh proyek ini mencapai Rp6 triliun serta dapat menyerap cukup banyak lapangan kerja.
Proyek PLTU Lombok Timur yang diresmikan telah menyerap sebanyak 37.000 pelanggan baru yang siap menikmati listrik PLN. Sistem Lombok sendiri saat ini 299 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 227 MW dan cadangan 72 MW. Sofyan juga memberikan apresiasi terhadap para pihak terlibat dalam pembangunan kelistrikan di Nusa Tenggara.
"Kami menyadari bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia memerlukan dukungan banyak stakeholder. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada jajaran pemerintah daerah di lingkungan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan masyarakat di sekitar lokasi pembangkit, sehingga progres pembangunan dan segala sesuatunya berjalan dengan baik," terang Sofyan.
(izz)