DPR Dukung dan Awasi Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto bersama Pimpinan DPR lainya dan Ketua Banggar mendukung Perhelatan akbar Annual Meetings Internasional Monetary Fund (IMF) - World Bank (WB) Group 2018 di Bali. Meski mendukung, pihaknya tetap akan mengawasi pelaksaaan kegiatan tersebut.
“DPR memahami maksud pemerintah menggelar Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Maka dari itu kami mendukung namun, kami tetap akan melakukan pengawasan pelaksaan acara itu,” ungkap Novanto usai menerima penjelasan mengenai perhelatan IMF-WB dari Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10).
Walaupun menghabisan biaya Rp817 Miliar dari APBN 2018, Novanto menilai acara tersebut akan memberikan arti yang besar untuk kemajuan Indonesia. Terlebih yang akan hadir dalam acara tersebut mencapai 15 ribu orang. “Langkah ini sangat baik untuk mendukung perekonomian kita, karena pada akhirnya dana yang diberikan melalui APBN ini akan kembali dengan kunjungan para turis,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani menjelaskan kepada awak media kedatangannya bersama Luhut untuk menjelaskan kepada Setya Novanto dan para Pimpinan Lembaga Legislatif mengenai pentingnya acara IMF-WB. Pihaknya bersyukur dalam pertemuan baik Badan Anggaran (Banggar) maupun para Pimpinan DPR memahami kebutuhan akan acara tersebut. “Jadi dari penganggaran kami akan menggunakan APBN 2018 dan akan diawasi oleh DPR,” kata Sri Mulyani.
Pada kesempatan itu, Sri Mulyani menjelaskan mengapa acara tersebut penting bagi Indonesia. Terutama menyangkut isu yang akan dibahas baik pembangunan infrastruktur maupun kepentingan Indonesia dalam menjelaskan program-program pemerintah.
“Pak Luhut sampaikan aspek-aspek dari sisi anggaran tersebut dan apa harapan yang bisa dimanfaatkan dari penyelenggaran tersebut termasuk penggunaan hotel di Bali selama 7 hari oleh 15 ribu dan pengeluaran yang mereka lakukan, dan belanja peserta IMF-Bank Dunia,” ungkapnya.
Kemudian, dalam pertemuan tersebut pemerintah akan memperbaiki berbagai macam infrastruktur yang tidak hanya untuk acara ini. Tapi secara tidak langsung infrastruktur ini terbagun yang nantinya akan dipakai oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Dalam kesempatan itu, Luhut memaparkan dari dana yang dibutuhkan sebesar 817 Miliar, sekitar 300 Miliar akan digunakan untuk membeli fasilitas komputer serta kursi dalam menunjang perhelatan besar itu. Usai acara, berbagai fasilitas tersebut akan disalurkan kepada sekolah di wilayah Indonesia yang memerlukan.
Dia juga menyampaikan, hal yang cukup penting adalah acara tersebut akan dijadikan ajang promosi Indonesia, mulai dari skema pembiayaan infrastruktur hingga turisme. Bahkan dijelaskan Luhut, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde akan menyelam di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. “Belum pernah terjadi dalam sejarah Bank Dunia dan IMF, Ketuanya tiga kali datang ke Indonesia. Ini menunjukkan pandangan positif terhadap Indonesia,” pungkasnya.
“DPR memahami maksud pemerintah menggelar Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Maka dari itu kami mendukung namun, kami tetap akan melakukan pengawasan pelaksaan acara itu,” ungkap Novanto usai menerima penjelasan mengenai perhelatan IMF-WB dari Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10).
Walaupun menghabisan biaya Rp817 Miliar dari APBN 2018, Novanto menilai acara tersebut akan memberikan arti yang besar untuk kemajuan Indonesia. Terlebih yang akan hadir dalam acara tersebut mencapai 15 ribu orang. “Langkah ini sangat baik untuk mendukung perekonomian kita, karena pada akhirnya dana yang diberikan melalui APBN ini akan kembali dengan kunjungan para turis,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani menjelaskan kepada awak media kedatangannya bersama Luhut untuk menjelaskan kepada Setya Novanto dan para Pimpinan Lembaga Legislatif mengenai pentingnya acara IMF-WB. Pihaknya bersyukur dalam pertemuan baik Badan Anggaran (Banggar) maupun para Pimpinan DPR memahami kebutuhan akan acara tersebut. “Jadi dari penganggaran kami akan menggunakan APBN 2018 dan akan diawasi oleh DPR,” kata Sri Mulyani.
Pada kesempatan itu, Sri Mulyani menjelaskan mengapa acara tersebut penting bagi Indonesia. Terutama menyangkut isu yang akan dibahas baik pembangunan infrastruktur maupun kepentingan Indonesia dalam menjelaskan program-program pemerintah.
“Pak Luhut sampaikan aspek-aspek dari sisi anggaran tersebut dan apa harapan yang bisa dimanfaatkan dari penyelenggaran tersebut termasuk penggunaan hotel di Bali selama 7 hari oleh 15 ribu dan pengeluaran yang mereka lakukan, dan belanja peserta IMF-Bank Dunia,” ungkapnya.
Kemudian, dalam pertemuan tersebut pemerintah akan memperbaiki berbagai macam infrastruktur yang tidak hanya untuk acara ini. Tapi secara tidak langsung infrastruktur ini terbagun yang nantinya akan dipakai oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Dalam kesempatan itu, Luhut memaparkan dari dana yang dibutuhkan sebesar 817 Miliar, sekitar 300 Miliar akan digunakan untuk membeli fasilitas komputer serta kursi dalam menunjang perhelatan besar itu. Usai acara, berbagai fasilitas tersebut akan disalurkan kepada sekolah di wilayah Indonesia yang memerlukan.
Dia juga menyampaikan, hal yang cukup penting adalah acara tersebut akan dijadikan ajang promosi Indonesia, mulai dari skema pembiayaan infrastruktur hingga turisme. Bahkan dijelaskan Luhut, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde akan menyelam di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. “Belum pernah terjadi dalam sejarah Bank Dunia dan IMF, Ketuanya tiga kali datang ke Indonesia. Ini menunjukkan pandangan positif terhadap Indonesia,” pungkasnya.
(akr)