Ekonom Nilai Pilkada Tidak Pengaruhi Ekonomi Jawa Barat
A
A
A
BANDUNG - Peristiwa politik pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) dipastikan tidak berpengaruh secara langsung terhadap ekonomi wilayah ini.
Pengamat ekonomi dari Unpas Ecuviarta Kartabi mengatakan, agenda politik yang terjadi di Jabar tidak akan memengaruhi ekonomi Jabar dalam jangka pendek. Tetapi justru sebaliknya memberi dampak positif karena tingginya perputaran uang dan belanja.
"Bila dilihat dari sisi sosok kepala daerah, dampaknya adalah jangka menengah. Tetapi dari sisi ekonomi, Jawa Barat pada dasarnya sudah mapan. Siapapun pemimpinnya, tidak akan mereduksi ekonomi Jabar," jelas Acuviarta, Bandung, Selasa (24/10/2017).
Kendati demikian, seorang kepala daerah akan memberi pengaruh ekonomi suatu kawasan dalam jangka panjang. Artinya, seorang kepala daerah harus memiliki visi ekonomi ke depan.
Visi ekonomi tidak hanya menjadi bahan kampanye, tetapi harus direalisasikan dalam RPJM setelah kepala daerah tersebut menjabat. Selain itu, kepala daerah juga harus memiliki track record yang baik.
Setidaknya, lanjut dia, gubernur atau wakil gubernur Jabar ke depan harus menyelesaikan beberapa persoalan Jawa Barat. Pertama, melakukan pemerataan ekonomi antara kawasan selatan dan barat atau utara. Ketimpangan ekonomi antar kawasan harus dipangkas.
"Selain itu, konektivitas antar daerah dalam bentuk pembangunan infrastruktur harus digenjot. Pembangunan ruas tol harus diperbanyak seperti Bandung-Banjar," jelasnya.
Persoalan lainnya yang mesti segera dicari solusinya adalah persoalan macet perkotaan dan penggunaan komoditas lokal.
Pengamat ekonomi dari Unpas Ecuviarta Kartabi mengatakan, agenda politik yang terjadi di Jabar tidak akan memengaruhi ekonomi Jabar dalam jangka pendek. Tetapi justru sebaliknya memberi dampak positif karena tingginya perputaran uang dan belanja.
"Bila dilihat dari sisi sosok kepala daerah, dampaknya adalah jangka menengah. Tetapi dari sisi ekonomi, Jawa Barat pada dasarnya sudah mapan. Siapapun pemimpinnya, tidak akan mereduksi ekonomi Jabar," jelas Acuviarta, Bandung, Selasa (24/10/2017).
Kendati demikian, seorang kepala daerah akan memberi pengaruh ekonomi suatu kawasan dalam jangka panjang. Artinya, seorang kepala daerah harus memiliki visi ekonomi ke depan.
Visi ekonomi tidak hanya menjadi bahan kampanye, tetapi harus direalisasikan dalam RPJM setelah kepala daerah tersebut menjabat. Selain itu, kepala daerah juga harus memiliki track record yang baik.
Setidaknya, lanjut dia, gubernur atau wakil gubernur Jabar ke depan harus menyelesaikan beberapa persoalan Jawa Barat. Pertama, melakukan pemerataan ekonomi antara kawasan selatan dan barat atau utara. Ketimpangan ekonomi antar kawasan harus dipangkas.
"Selain itu, konektivitas antar daerah dalam bentuk pembangunan infrastruktur harus digenjot. Pembangunan ruas tol harus diperbanyak seperti Bandung-Banjar," jelasnya.
Persoalan lainnya yang mesti segera dicari solusinya adalah persoalan macet perkotaan dan penggunaan komoditas lokal.
(izz)