Hingga September 2017, Garuda Angkut 26,8 Juta Penumpang

Rabu, 25 Oktober 2017 - 18:32 WIB
Hingga September 2017, Garuda Angkut 26,8 Juta Penumpang
Hingga September 2017, Garuda Angkut 26,8 Juta Penumpang
A A A
TANGERANG - Direktur Keuangan Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan sepanjang periode kuartal III 2017, Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) mencatat pertumbuhan penumpang sebesar 1,4% menjadi 9,6 juta penumpang, dari sebelumnya 9,5 juta penumpang pada kuartal III 2016.

Kenaikan jumlah penumpang juga dicatat oleh Citilink--anak usaha--di segmen low cost carrier (LCC), dari 8,2 juta penumpang pada akhir September 2016 menjadi 9 juta penumpang pada akhir September 2017.

"Secara year to date, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut sebanyak 26,8 juta penumpang sepanjang sembilan bulan tahun 2017, atau tumbuh 3% dibanding periode yang sama tahun 2016 sebanyak 26 juta penumpang," ujar Helmi di Tangerang, Rabu (25/10/2017).

Seiring dengan program Routes Optimization yang dijalankan, Garuda Indonesia mencatatkan peningkatan utilitas pesawat sebesar 38 menit, menjadi 9 jam 34 menit per hari sepanjang sembilan bulan pertama 2017, dari sebelumnya 8 jam 56 menit per hari sepanjang sembilan bulan tahun 2016.

Garuda Indonesia juga berhasil mencapai rata-rata tingkat keterisian penumpang (Seat Load Factor/SLF) sebesar 75% pada sembilan bulan 2017, naik dari 73,4% pada sembilan bulan 2016, serta tingkat ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/OTP) sebesar 89,2% pada 3Q-2017, naik dari sebesar 87,8% pada kuartal III 2016.

Sejalan dengan program Fleet Cost Optimization, Garuda Indonesia melakukan penambahan kapasitas melalui rekonfigurasi armada Boeing 777-300ER dari tiga kelas layanan (First Class, Business Class, dan Economy Class) menjadi dua kelas layanan (Business Class dan Economy Class) sehingga terdapat tambahan kapasitas sebesar 79 kursi per pesawat.

Selain untuk meningkatkan efisiensi biaya pesawat, penyesuaian kapasitas tersebut juga dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar di beberapa rute yang dilayani Garuda Indonesia tanpa harus mendatangkan pesawat baru di jajaran armadanya.

"Selain menambah kapasitas pesawat, untuk mendukung kebutuhan pasar ke depannya, Garuda Indonesia secara bertahap juga akan terus meningkatkan utilitas pesawat hingga menjadi rata-rata 11 jam per hari," terang dia.

Helmi memaparkan, Garuda Indonesia akan terus melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja layanannya untuk menghadirkan pengalaman pelanggan terbaik.

Sejalan dengan perpindahan base penerbangan domestik maupun internasional Garuda Indonesia ke Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta, perseroan mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang yang dilayani menggunakan aviobridge services. "Per September 2017 ini, tercatat sebanyak 97,2% penumpang internasional dan 87,5% penumpang domestik dilayani dengan aviobridge services," kata Helmi.

Dia mengaku, pertumbuhan positif pada kuartal III 2017 didukung oleh peningkatan kinerja Perusahaan diseluruh aspek, mulai dari finansial, operasional, maupun layanan sejalan dengan penerapan strategi 5 Quick Wins yaitu Fleet Cost Optimization, Service Level Improvement, Routes Optimization, Channel Optimization with Focus on Digital to become IT-Based Airline, dan Enhance Revenues Management System.

"Berbagai upaya yang dilakukan perseroan mulai menunjukkan hasil signifikan. Ini terlihat dari pertumbuhan positif yang dicapai, terutama pada kinerja rute internasional, tingkat utilisasi pesawat, dan kontribusi pendapatan dari platform e-commerce," terangnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6170 seconds (0.1#10.140)