Pertamina Keberatan SPBU Vivo Jual BBM Setara Premium
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku keberatan dengan keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengizinkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo menjual bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar oktan yang setara dengan premium. Hal tersebut dinilai akan merugikan perseroan.
(Baca Juga: Ada SPBU Vivo, Pertamina Pede Tetap Rajai Pasar BBM)
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengaku tidak masalah dengan kehadiran pesaing baru di industri migas Tanah Air. Hanya saja, perseroan tidak sepakat jika pesaing baru tersebut diizinkan menjual BBM setara premium tanpa ada keharusan untuk menjual BBM tersebut di luar wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali).
"Masalahnya adalah mengapa sekarang diizinkan pesaing menjual premium 88 di tempat-tempat gemuk tanpa ada treatoff seimbang untuk juga melayani non Jamali," katanya saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Apalagi, lanjut dia, pemerintah dan Pertamina saat ini tengah dalam upaya menghapuskan premium karena dianggap BBM yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, BBM berkadar research octane number (RON) 88 tersebut juga tidak baik untuk mesin kendaraan.
"Dry gasoline 88 sudah menjadi target bersama dengan pemerintah yaitu Kementerian ESDM untuk dihapus karena isu kebutuhan mesin automotif dan isu baku mutu lingkungan," imbuh dia.
Jika SPBU Vivo tetap diizinkan untuk menjual BBM setara premium, tambah pria yang akrab disapa Adim ini, maka perseroan akan sangat merugi. Khususnya, terkait beban distribusi premium yang harus ditanggung BUMN migas ini.
"Kalau ini dibiarkan maka akan sangat merugikan pertamina (beban distribusi Premium 88 yang merugi) dan hanya memberikan rente ekonomi ke segelintir pemain. Pertamina jelas menolak unfairness," jelasnya.
Sekadar informasi, SPBU Vivo hari ini diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. SPBU yang terletak di daerah Cilangkap ini menjual tiga jenis bahan bakar, yakni Revvo 89, Revvo 90, dan Revvo 92.
Untuk Revvo 89 yang kadar RON-nya diklaim sedikit di atas premium dijual seharga Rp6.100 per liter atau lebih murah dari premium yang seharga Rp6.450 per liter. Sementara untuk Revvo 90 dijual Rp7.500 per liter dan Revvo 92 dijual Rp8.250 per liter.
(Baca Juga: Ada SPBU Vivo, Pertamina Pede Tetap Rajai Pasar BBM)
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengaku tidak masalah dengan kehadiran pesaing baru di industri migas Tanah Air. Hanya saja, perseroan tidak sepakat jika pesaing baru tersebut diizinkan menjual BBM setara premium tanpa ada keharusan untuk menjual BBM tersebut di luar wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali).
"Masalahnya adalah mengapa sekarang diizinkan pesaing menjual premium 88 di tempat-tempat gemuk tanpa ada treatoff seimbang untuk juga melayani non Jamali," katanya saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Apalagi, lanjut dia, pemerintah dan Pertamina saat ini tengah dalam upaya menghapuskan premium karena dianggap BBM yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, BBM berkadar research octane number (RON) 88 tersebut juga tidak baik untuk mesin kendaraan.
"Dry gasoline 88 sudah menjadi target bersama dengan pemerintah yaitu Kementerian ESDM untuk dihapus karena isu kebutuhan mesin automotif dan isu baku mutu lingkungan," imbuh dia.
Jika SPBU Vivo tetap diizinkan untuk menjual BBM setara premium, tambah pria yang akrab disapa Adim ini, maka perseroan akan sangat merugi. Khususnya, terkait beban distribusi premium yang harus ditanggung BUMN migas ini.
"Kalau ini dibiarkan maka akan sangat merugikan pertamina (beban distribusi Premium 88 yang merugi) dan hanya memberikan rente ekonomi ke segelintir pemain. Pertamina jelas menolak unfairness," jelasnya.
Sekadar informasi, SPBU Vivo hari ini diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. SPBU yang terletak di daerah Cilangkap ini menjual tiga jenis bahan bakar, yakni Revvo 89, Revvo 90, dan Revvo 92.
Untuk Revvo 89 yang kadar RON-nya diklaim sedikit di atas premium dijual seharga Rp6.100 per liter atau lebih murah dari premium yang seharga Rp6.450 per liter. Sementara untuk Revvo 90 dijual Rp7.500 per liter dan Revvo 92 dijual Rp8.250 per liter.
(izz)