Harga Minyak Dunia Naik 2%, Brent Tembus USD60 Per Barel

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 09:51 WIB
Harga Minyak Dunia Naik 2%, Brent Tembus USD60 Per Barel
Harga Minyak Dunia Naik 2%, Brent Tembus USD60 Per Barel
A A A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia berakhir melonjak sekitar 2% pada perdagangan kemarin waktu setempat, dengan patokan global Brent menjulang di atas level USD60 per barel. Kenaikan ini terjadi setelah antara produsen minyak dunia dikabarkan sepakat untuk melanjutkan kebijakan mengekang produksi dalam upaya menangani banjir pasokan global.

Seperti dilansir Reuters, Arab Saudi dan Rusia menyatakan dukungan untuk memperpanjang kesepakatan OPEC terkait pengurangan produksi dimana kesepakatan bakal berakhir Maret 2018, mendatang. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) sendiri dijadwalkan bakal segera menggelar pertemuan pada 30 November, untuk membahas kembali kesepakatan pengekangan produksi.

Harga minyak mentah berjangka Brent tercatat naik USD1,14 atau 1,9% untuk menembus level USD60,44 per barel setelah dalam sesi sebelumnya melesat ke posisi tertinggi yakni USD60,53 per barel. Angka itu menjadi yang tertinggi sejak Juli 2015 dan lebih dari 35% di atas posisi terendah 2017 pada bulan Juni.

Sedangkan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri sesi naik USD1,26 atau 2,4% menjadi USD53.90 per barel setelah capai puncak tertinggi USD53,98 per barel, sejak awal Maret. Selama sepekan terakhir, Brent melesat lebih tinggi mencapai sebesar 4,6% ketika harga minyak mentah AS bertambah 4,7% dalam satu pekan.

Keuntungan minyak mentah AS terjadi di tengah eningkatnya output domestik. Harga minyak telah berada di kisaran tertinggi mereka untuk tahun ini di tengah-tengah tanda-tanda pengetatan pasar, ditambah dukungan wacana memperbaharui kesepakatan ekstensi pemotongan produksi dan ketegangan di Irak.

OPEC dan produsen utama lainnya termasuk Rusia telah berjanji untuk mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bpd) untuk mencegah banjir pasokan global."Jika OPEC dan mitra non-OPEC mereka dapat setuju untuk memperpanjang pengurangan produksi hingga 2018. Maka kami memperkirakan pasar minyak akan tetap di bawah pasokan sederhana hingga 2019," ujar investasi bank AS Jefferies.

Meningkatnya produksi minyak mentah AS tetap masalah bagi OPEC karena itu berusaha untuk membersihkan overhang pasokan global. Data pemerintah menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS naik 1,1 juta bpd minggu ini untuk 9,5 juta bpd setelah penurunan karena badai Nate. Sementara ekspor minyak AS mencapai rata-rata 1,7 juta bpd.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6962 seconds (0.1#10.140)