Tingkatkan SDM, Lima BUMN Bentuk Aliansi Perguruan Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Aliansi Perguruan Tinggi Swasta berbasis Badan Usaha Milik Negara (Aperti BUMN) resmi dibentuk. Tujuan pembentukan aliansi yang diprakarsai lima BUMN ini untuk membangun kerja sama para anggota dalam menjawab tantangan kebutuhan perusahaan, mulai dari kajian ilmiah hingga pemenuhan sumber daya manusia (SDM).
"Aperti BUMN sangat dibutuhkan karena masing-masing universitas memiliki spesialisasi yang dibutuhkan di dunia industri," ujar Ketua Umum Aperti BUMN, Profesor Akhmaloka dalam keterangan pers yang diterima, Senin (30/10/2017).
Adapun kelima perguruan Tinggi yang tergabung dalam Aperti BUMN adalah Sekolah Tinggi Teknik Perusahaan Listrik Negara (STT PLN), Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia (STIMLOG), Telkom University (TEL U), Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) dan Universitas Pertamina (UP).
Akhmaloka menjelaskan, sinergi Aperti BUMN ini dilakukan untuk berkolaborasi dalam lima bidang, yaitu penelitian, pengabdian masyarakat, akademik, kerja sama kelembagaan, dan pengembangan sumber daya.
"Salah satu kelebihan Perguruan Tinggi yang tergabung dalam Aperti BUMN ini adalah dekat dengan industri. Sebagai contoh STT PLN spesialisasi di bidang kelistrikan, STIMLOG di bidang logistik, TEL U di bidang teknologi informasi dan komunikasi, UISI di bidang persemenan, dan UP di bidang energi," terang pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pertamina itu.
Direktur Jaringan, Ritel dan Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia, Ira Puspadewi selaku tuan rumah acara menambahkan, tidak hanya BUMN yang bersinergi, universitas juga bisa bersinergi. Menurutnya, perguruan tinggi berbasis BUMN ini memungkinkan setiap anggotanya untuk saling berbagi dan mengimplementasikan keahliannya masing-masing dalam berbagai kegiatan bersama. Sebagai contoh Pos Indonesia (STIMLOG) yang berpengalaman di bidang logistik mengimplementasikannya ke Semen Indonesia dan sebaliknya.
"Era digital itu harus kita sambut dan tidak bisa kita hindari. Sinergi ini bertujuan menyiapkan human capital yang lebih siap menghadapi era digital. Sinergi Aperti BUMN ini salah satunya melakukan project bersama dengan memanfaatkan kekuatan antar perguruan tinggi. Contohnya, mahasiswa STT PLN untuk satu atau beberapa mata kuliah tertentu dapat melakukan kuliah beberapa semester di UISI," kata Ira.
Ira menambahkan univeristas berbasis industri akan tahu persis industri yang baru dan revolusioner. Dengan sinergi ini, diharapkan ada percepatan penyesuaian dalam industri baru itu.
Di sisi lain, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Aperti BUMN, Supriadi Legino menyatakan, tidak hanya konsep Triple Helix (Academic, Business, and Government) namun juga sudah meningkat ke Quintuple Helix dengan community dan environment sebagai helix keempat dan kelima.
"Sudah saatnya kita membuat suatu applied research yang sesuai dengan kebutuhan industri," tandas pria yang juga menjabat sebagai yang juga Ketua STT PLN itu.
Salah satu bentuk kegiatan kolaborasi adalah dengan menggelar forum diskusi ilmiah tingkat nasional bertajuk "Aperti BUMN Discussion Series". Forum diskusi perdana ini mengangkat tema Logistik Digital.
"Aperti BUMN sangat dibutuhkan karena masing-masing universitas memiliki spesialisasi yang dibutuhkan di dunia industri," ujar Ketua Umum Aperti BUMN, Profesor Akhmaloka dalam keterangan pers yang diterima, Senin (30/10/2017).
Adapun kelima perguruan Tinggi yang tergabung dalam Aperti BUMN adalah Sekolah Tinggi Teknik Perusahaan Listrik Negara (STT PLN), Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia (STIMLOG), Telkom University (TEL U), Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) dan Universitas Pertamina (UP).
Akhmaloka menjelaskan, sinergi Aperti BUMN ini dilakukan untuk berkolaborasi dalam lima bidang, yaitu penelitian, pengabdian masyarakat, akademik, kerja sama kelembagaan, dan pengembangan sumber daya.
"Salah satu kelebihan Perguruan Tinggi yang tergabung dalam Aperti BUMN ini adalah dekat dengan industri. Sebagai contoh STT PLN spesialisasi di bidang kelistrikan, STIMLOG di bidang logistik, TEL U di bidang teknologi informasi dan komunikasi, UISI di bidang persemenan, dan UP di bidang energi," terang pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pertamina itu.
Direktur Jaringan, Ritel dan Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia, Ira Puspadewi selaku tuan rumah acara menambahkan, tidak hanya BUMN yang bersinergi, universitas juga bisa bersinergi. Menurutnya, perguruan tinggi berbasis BUMN ini memungkinkan setiap anggotanya untuk saling berbagi dan mengimplementasikan keahliannya masing-masing dalam berbagai kegiatan bersama. Sebagai contoh Pos Indonesia (STIMLOG) yang berpengalaman di bidang logistik mengimplementasikannya ke Semen Indonesia dan sebaliknya.
"Era digital itu harus kita sambut dan tidak bisa kita hindari. Sinergi ini bertujuan menyiapkan human capital yang lebih siap menghadapi era digital. Sinergi Aperti BUMN ini salah satunya melakukan project bersama dengan memanfaatkan kekuatan antar perguruan tinggi. Contohnya, mahasiswa STT PLN untuk satu atau beberapa mata kuliah tertentu dapat melakukan kuliah beberapa semester di UISI," kata Ira.
Ira menambahkan univeristas berbasis industri akan tahu persis industri yang baru dan revolusioner. Dengan sinergi ini, diharapkan ada percepatan penyesuaian dalam industri baru itu.
Di sisi lain, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Aperti BUMN, Supriadi Legino menyatakan, tidak hanya konsep Triple Helix (Academic, Business, and Government) namun juga sudah meningkat ke Quintuple Helix dengan community dan environment sebagai helix keempat dan kelima.
"Sudah saatnya kita membuat suatu applied research yang sesuai dengan kebutuhan industri," tandas pria yang juga menjabat sebagai yang juga Ketua STT PLN itu.
Salah satu bentuk kegiatan kolaborasi adalah dengan menggelar forum diskusi ilmiah tingkat nasional bertajuk "Aperti BUMN Discussion Series". Forum diskusi perdana ini mengangkat tema Logistik Digital.
(ven)