Transaksi E-Commerce Bank BTN Melonjak Lebih dari 400%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) termasuk yang menuai berkah dari berubahnya gaya hidup yang mulai manjadi tren di Indonesia. Gaya hidup serba mudah dan cepat dengan hanya bermodalkan hanphone sekarang menjadi tren generasi now.
Direktur Bank BTN Budi Satria mengatakan, sekarang masyarakat zaman now suka belanja dengan system online dan ini membuat transaksi e-commerce BTN naik tajam. Lebih dari 400% transaksi dilakukan nasabah Bank BTN menggunakan online system dan ini luar biasa peningkatannya.
Menurutnya, hanya dalam kurun waktu satu tahun tren belanja telah mengubah paradigma bisnis yang menuntut perbankan harus siap melayani dengan system digital. September 2015 tercatat hanya sekitar 5.000 nasabah yang melakukan transaksi online.
Posisi yang sama 2017 jumlah transaksi secara online naik menjadi sekitar 29.000 nasabah. Dengan layanan e-commerce yang dimiliki peseroan, emiten bersandi saham BBTN ini mencatatkan jumlah transaksi online e-commerce melonjak sebesar 594,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) per September 2017.
"Sejalan dengan lonjakan tersebut, nominal transaksi e-commerce melalui Bank BTN naik 472,59% yoy per September 2017," kata Budi dalam rilisnya, Rabu (1/11/2017).
Perubahan zaman sudah mulai masuk di sekitar kita dan kondisi itu perlu menyesuaikan diri. Ini sebuah fakta telah terjadi pergeseran gaya hidup yang saat ini sudah mulai masuk pada kehidupan masyarakat Indonesia terutama dalam mereka berbelanja.
"Dunia modern adalah jawaban di mana semua kebutuhan sudah dapat dilayani dengan digital dan ini membuat kami perbankan juga perlu berbenah diri. Ini perubahan sekaligus kebutuhan yang perlu dipenuhi dan kami harus beradaptasi," ujarnya.
Bank BTN merupakan bagian dari perbankan nasional yang tidak saja hanya berbisnis pada pembiayaan KPR. Produk umum sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi terkait dengan produk dan jasa perbankan juga dapat dilayani Bank BTN.
Pihaknya mempunyai banyak produk dan layanan yang saat ini sudah mengikuti zaman. Bahkan saat ini manajemen serius untuk menjadikan korporasi masuk dan siap memberikan layanan dengan digital banking yang sudah BTN siapkan.
Karena itu, BTN sudah mulai banyak menyasar pada bisnis yang dapat berkembang demi masuknya dana murah untuk perseroan. Seperti masuk pada lingkungan kampus yang sudah dilakukan pada hampir seluruh kampus di Indonesia. Kemudian komunitas masyarakat yang memiliki bisnis untuk dapat bekerja sama dengan bank.
"Bahkan kami saat ini cukup gencar melakukan kerja sama dengan komunitas belanja online yang dapat didukung layanan digital BTN. Kita ingin bagaimana nanti akan terbentuk digital economy ecosystem. Kalau ini terbentuk maka akan muncul brand-brand yang akan dengan mudah masyarakat mengenal termasuk mudah untuk bank memberikan dukungan," tutur dia.
Menggarap bisnis e-commerce tidak hanya menyoal transformasi bisnis untuk meningkatkan layanan, tapi juga berpartisipasi dalam penngembangan ekosistem e-commerce tersebut.
Dengan memberikan edukasi bagi brand lokal agar kapasitasnya meningkat serta masuk ke lini digital, secara tidak langsung Bank BTN akan mengembangkan e-commerce dalam negeri dan mendukung ekonomi nasional.
"Ke depan kami mempunyai rencana bagaimana masyarakat berbelanja dapat dengan mudah, tidak perlu mengeluarkan dompet, tidak perlu pakai kartu, cukup semua dapat dilakukan hanya dengan handphone," ujarnya Budi.
Direktur Bank BTN Budi Satria mengatakan, sekarang masyarakat zaman now suka belanja dengan system online dan ini membuat transaksi e-commerce BTN naik tajam. Lebih dari 400% transaksi dilakukan nasabah Bank BTN menggunakan online system dan ini luar biasa peningkatannya.
Menurutnya, hanya dalam kurun waktu satu tahun tren belanja telah mengubah paradigma bisnis yang menuntut perbankan harus siap melayani dengan system digital. September 2015 tercatat hanya sekitar 5.000 nasabah yang melakukan transaksi online.
Posisi yang sama 2017 jumlah transaksi secara online naik menjadi sekitar 29.000 nasabah. Dengan layanan e-commerce yang dimiliki peseroan, emiten bersandi saham BBTN ini mencatatkan jumlah transaksi online e-commerce melonjak sebesar 594,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) per September 2017.
"Sejalan dengan lonjakan tersebut, nominal transaksi e-commerce melalui Bank BTN naik 472,59% yoy per September 2017," kata Budi dalam rilisnya, Rabu (1/11/2017).
Perubahan zaman sudah mulai masuk di sekitar kita dan kondisi itu perlu menyesuaikan diri. Ini sebuah fakta telah terjadi pergeseran gaya hidup yang saat ini sudah mulai masuk pada kehidupan masyarakat Indonesia terutama dalam mereka berbelanja.
"Dunia modern adalah jawaban di mana semua kebutuhan sudah dapat dilayani dengan digital dan ini membuat kami perbankan juga perlu berbenah diri. Ini perubahan sekaligus kebutuhan yang perlu dipenuhi dan kami harus beradaptasi," ujarnya.
Bank BTN merupakan bagian dari perbankan nasional yang tidak saja hanya berbisnis pada pembiayaan KPR. Produk umum sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi terkait dengan produk dan jasa perbankan juga dapat dilayani Bank BTN.
Pihaknya mempunyai banyak produk dan layanan yang saat ini sudah mengikuti zaman. Bahkan saat ini manajemen serius untuk menjadikan korporasi masuk dan siap memberikan layanan dengan digital banking yang sudah BTN siapkan.
Karena itu, BTN sudah mulai banyak menyasar pada bisnis yang dapat berkembang demi masuknya dana murah untuk perseroan. Seperti masuk pada lingkungan kampus yang sudah dilakukan pada hampir seluruh kampus di Indonesia. Kemudian komunitas masyarakat yang memiliki bisnis untuk dapat bekerja sama dengan bank.
"Bahkan kami saat ini cukup gencar melakukan kerja sama dengan komunitas belanja online yang dapat didukung layanan digital BTN. Kita ingin bagaimana nanti akan terbentuk digital economy ecosystem. Kalau ini terbentuk maka akan muncul brand-brand yang akan dengan mudah masyarakat mengenal termasuk mudah untuk bank memberikan dukungan," tutur dia.
Menggarap bisnis e-commerce tidak hanya menyoal transformasi bisnis untuk meningkatkan layanan, tapi juga berpartisipasi dalam penngembangan ekosistem e-commerce tersebut.
Dengan memberikan edukasi bagi brand lokal agar kapasitasnya meningkat serta masuk ke lini digital, secara tidak langsung Bank BTN akan mengembangkan e-commerce dalam negeri dan mendukung ekonomi nasional.
"Ke depan kami mempunyai rencana bagaimana masyarakat berbelanja dapat dengan mudah, tidak perlu mengeluarkan dompet, tidak perlu pakai kartu, cukup semua dapat dilakukan hanya dengan handphone," ujarnya Budi.
(izz)