Kecamatan Nusa Penida Jadi Titik ke-27 BBM Satu Harga
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot pelaksanaan program BBM Satu Harga di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Kecamatan Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, menjadi titik ke-27 dari program BBM Satu Harga. Rencananya, hingga akhir tahun ini akan dibangun sebanyak 54 penyalur. Berdasarkan roadmap program BBM Satu Harga, hingga 2019 total akan dibangun sebanyak 157 titik penyaluran.
"BBM Satu Harga ini adalah suatu keniscayaan, suatu kebutuhan. Beberapa tahun yang lalu di daerah 3T bukan cuma harganya mahal, tapi enggak ada barangnya," ungkap anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Ibnu Rizal dalam siaran pers, Minggu (5/11/2017)
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Direktorat Jenderal Migas Harya Adityawarman menambahkan, beroperasinya BBM Satu Harga di Nusa Penida l menurutnya tidak lain karena daerah ini merupakan pulau terdepan, sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Dengan diresmikannya SPBU Kompak ini, masyarakat Nusa Penida kini mendapatkan tambahan pasokan BBM dengan jarak yang lebih dekat, yakni hanya 150 meter dari Pelabuhan Nusa Penida. Sebelumnya, dua SPBU lain telah beroperasi namun berjarak sekitar 6 dan 15 kilometer dari pelabuhan.
"Tentunya hal tersebut akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan dalam membeli BBM. Pemerintah Kabupaten Klungkung pun yakin bahwa SPBU Kompak akan mendukung perkembangan sektor pariwisata sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Nusa Penida," tuturnya.
Kecamatan Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, menjadi titik ke-27 dari program BBM Satu Harga. Rencananya, hingga akhir tahun ini akan dibangun sebanyak 54 penyalur. Berdasarkan roadmap program BBM Satu Harga, hingga 2019 total akan dibangun sebanyak 157 titik penyaluran.
"BBM Satu Harga ini adalah suatu keniscayaan, suatu kebutuhan. Beberapa tahun yang lalu di daerah 3T bukan cuma harganya mahal, tapi enggak ada barangnya," ungkap anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Ibnu Rizal dalam siaran pers, Minggu (5/11/2017)
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Direktorat Jenderal Migas Harya Adityawarman menambahkan, beroperasinya BBM Satu Harga di Nusa Penida l menurutnya tidak lain karena daerah ini merupakan pulau terdepan, sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Dengan diresmikannya SPBU Kompak ini, masyarakat Nusa Penida kini mendapatkan tambahan pasokan BBM dengan jarak yang lebih dekat, yakni hanya 150 meter dari Pelabuhan Nusa Penida. Sebelumnya, dua SPBU lain telah beroperasi namun berjarak sekitar 6 dan 15 kilometer dari pelabuhan.
"Tentunya hal tersebut akan meringankan beban masyarakat yang selama ini kesulitan dalam membeli BBM. Pemerintah Kabupaten Klungkung pun yakin bahwa SPBU Kompak akan mendukung perkembangan sektor pariwisata sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Nusa Penida," tuturnya.
(fjo)