Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulut Naik Jadi 7,18%
A
A
A
MANADO - Selama setahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bergerak naik dari 6,18% pada Agustus 2016 menjadi 7,18% pada Agustus 2017. TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap pasar kerja.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Ahmad Azhari mengatakan, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 8,16% dan TPT di perdesaan hanya 6,17%.
"Dibanding setahun lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perkotaan sebesar 0,19%," jelas Azhari saat ditemui awak media di Manado, Senin (6/11/2017).
Berdasarkan tingkat pendidikan, pada Agustus 2017 TPT untuk Sekolah Menengah paling tinggi di antara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 25,83%. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Universitas sebesar 8,95%.
"Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah dan Universitas," ungkapnya.
Mereka yang berpendidikan rendah, kata Azhari, cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan sebesar 2,47%.
"Dibanding kondisi setahun lalu, TPT mengalami penurunan pada tingkat pendidikan SMP ke bawah. Sedangkan tingkat pendidikan Sekolah Menengah ke atas mengalami kenaikan," kata dia.
BPS mencatat, sebaran jumlah pengangguran menurut kabupaten/kota, Kota Manado menempati peringkat pertama dengan jumlah terbanyak yakni 18,2 ribu. Hanya satu kabupaten selain Manado yang penganggurannya di atas 10 ribu yaitu Minahasa sebesar 10,9 ribu.
Azhari menambahkan, secara prosentase tingkat pengangguran di Kota Bitung dan Minahasa Utara yang paling tinggi dibanding kabupaten/kota lainnya sebesar 9,85% dan 9,48%.
"Daerah kota umumnya memiliki tingkat pengangguran lebih tinggi dibanding kabupaten. Kabupaten Kepulauan Sitaro menempati peringkat terendah dengan 2,86% tingkat pengangguran," ujarnya.
Berdasarkan data BPS per Februari 2017, jumlah pengangguran mencapai 77.100 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding pada periode Februari 2016 sebesar 92.600 orang. TPT sebesar 6,12%, menurun dari TPT pada Februari 2016 sebesar 7,82%.
"Angka ini masih lebih tinggi dengan TPT nasional yang mencapai 5,33%. Termasuk masalah lainnya yakni masih rendahnya produktivitas kerja, kurangnya kesempatan kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja," ujarnya.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Ahmad Azhari mengatakan, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 8,16% dan TPT di perdesaan hanya 6,17%.
"Dibanding setahun lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perkotaan sebesar 0,19%," jelas Azhari saat ditemui awak media di Manado, Senin (6/11/2017).
Berdasarkan tingkat pendidikan, pada Agustus 2017 TPT untuk Sekolah Menengah paling tinggi di antara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 25,83%. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Universitas sebesar 8,95%.
"Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah dan Universitas," ungkapnya.
Mereka yang berpendidikan rendah, kata Azhari, cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan sebesar 2,47%.
"Dibanding kondisi setahun lalu, TPT mengalami penurunan pada tingkat pendidikan SMP ke bawah. Sedangkan tingkat pendidikan Sekolah Menengah ke atas mengalami kenaikan," kata dia.
BPS mencatat, sebaran jumlah pengangguran menurut kabupaten/kota, Kota Manado menempati peringkat pertama dengan jumlah terbanyak yakni 18,2 ribu. Hanya satu kabupaten selain Manado yang penganggurannya di atas 10 ribu yaitu Minahasa sebesar 10,9 ribu.
Azhari menambahkan, secara prosentase tingkat pengangguran di Kota Bitung dan Minahasa Utara yang paling tinggi dibanding kabupaten/kota lainnya sebesar 9,85% dan 9,48%.
"Daerah kota umumnya memiliki tingkat pengangguran lebih tinggi dibanding kabupaten. Kabupaten Kepulauan Sitaro menempati peringkat terendah dengan 2,86% tingkat pengangguran," ujarnya.
Berdasarkan data BPS per Februari 2017, jumlah pengangguran mencapai 77.100 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding pada periode Februari 2016 sebesar 92.600 orang. TPT sebesar 6,12%, menurun dari TPT pada Februari 2016 sebesar 7,82%.
"Angka ini masih lebih tinggi dengan TPT nasional yang mencapai 5,33%. Termasuk masalah lainnya yakni masih rendahnya produktivitas kerja, kurangnya kesempatan kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja," ujarnya.
(izz)