PLN Pasok Listrik untuk Industri di Wilayah Timur
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (JTBN) menandatangani komitmen kerja sama dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan 10 pelanggan potensial di wilayah tersebut.
Total, dalam kerja sama tersebut PLN akan memasok listrik dengan daya berkapasitas 129 Megavolt Ampere (MVA). Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Bisnis Regional JTBN, Djoko R Abumanan di Senggigi, Lombok Barat.
"Program 35.000 MW mulai dirasakan hasilnya, sistem kelistrikan, khususnya di Nusa Tenggara saat ini telah surplus. Listrik mulai diserap. Hari ini kita tanda tangan SPJBTL, khususnya dengan pelanggan bisnis dan industri. Harapannya ini dapat berdapak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat," ujar Djoko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/11/2017).
Dalam kerja sama tersebut, PLN Distribusi Jawa Timur melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dan SPJBTL dengan lima pelanggan potensial yaitu Kawasan Industri Probolinggo, PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Aplus Pasific yang berlokasi di Gresik, PT Meta Adhya Tirta Umbulan dan PT Megah yang berlokasi di Pasuruan. Total daya yang akan disambung mencapai 107,4 MVA.
Sementara PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat akan memasok empat pelanggan potensial pada sektor tambak, kesehatan, dan pendidikan dengan total daya sebesar 1,7 MVA. Di antaranya adalah Rumah Sakit Umum Kota Mataram dan Politeknik Pariwisata Lombok yang berada di Kota Mataram, PT Rhaee Royal Vannanei yang berlokasi di Sumbawa, serta UD Sulindo Persada yang berlokasi di Bima.
Kemudian, PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur akan memasok listrik untuk PT Gulf Mangan yang bergerak pada industri smelter dengan rencana pemasangan baru sebesar 20 MVA.
Djoko menambahkan, saat ini ketersediaan daya listrik, khususnya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi surplus. Untuk di Jawa Timur memiliki cadangan daya 2.063 Megawatt (MW), dengan beban puncak sebesar 5.197 MW. Untuk Bali memiliki cadangan daya sebesar 512 MW, dengan beban puncak sebesar 773 MW. Sementara, NTB memiliki cadangan daya 74,01 MW, dengan beban puncak 351,48 MW. Lalu, NTT memiliki cadangan daya 36, 95 MW, dengan beban puncak 152,57 MW.
Ketersediaan daya ini merupakan komitmen PLN untuk terus mendukung ketersediaan listrik di Tanah Air. Ketersediaan listrik ini juga diharapkan dapat mendorong munculnya industri dan usaha-usaha baru di daerah yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Total, dalam kerja sama tersebut PLN akan memasok listrik dengan daya berkapasitas 129 Megavolt Ampere (MVA). Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Bisnis Regional JTBN, Djoko R Abumanan di Senggigi, Lombok Barat.
"Program 35.000 MW mulai dirasakan hasilnya, sistem kelistrikan, khususnya di Nusa Tenggara saat ini telah surplus. Listrik mulai diserap. Hari ini kita tanda tangan SPJBTL, khususnya dengan pelanggan bisnis dan industri. Harapannya ini dapat berdapak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat," ujar Djoko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/11/2017).
Dalam kerja sama tersebut, PLN Distribusi Jawa Timur melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dan SPJBTL dengan lima pelanggan potensial yaitu Kawasan Industri Probolinggo, PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Aplus Pasific yang berlokasi di Gresik, PT Meta Adhya Tirta Umbulan dan PT Megah yang berlokasi di Pasuruan. Total daya yang akan disambung mencapai 107,4 MVA.
Sementara PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat akan memasok empat pelanggan potensial pada sektor tambak, kesehatan, dan pendidikan dengan total daya sebesar 1,7 MVA. Di antaranya adalah Rumah Sakit Umum Kota Mataram dan Politeknik Pariwisata Lombok yang berada di Kota Mataram, PT Rhaee Royal Vannanei yang berlokasi di Sumbawa, serta UD Sulindo Persada yang berlokasi di Bima.
Kemudian, PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur akan memasok listrik untuk PT Gulf Mangan yang bergerak pada industri smelter dengan rencana pemasangan baru sebesar 20 MVA.
Djoko menambahkan, saat ini ketersediaan daya listrik, khususnya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi surplus. Untuk di Jawa Timur memiliki cadangan daya 2.063 Megawatt (MW), dengan beban puncak sebesar 5.197 MW. Untuk Bali memiliki cadangan daya sebesar 512 MW, dengan beban puncak sebesar 773 MW. Sementara, NTB memiliki cadangan daya 74,01 MW, dengan beban puncak 351,48 MW. Lalu, NTT memiliki cadangan daya 36, 95 MW, dengan beban puncak 152,57 MW.
Ketersediaan daya ini merupakan komitmen PLN untuk terus mendukung ketersediaan listrik di Tanah Air. Ketersediaan listrik ini juga diharapkan dapat mendorong munculnya industri dan usaha-usaha baru di daerah yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(fjo)