Rupiah Tergelincir Tak Mampu Memanfaatkan Pelemahan USD

Rabu, 08 November 2017 - 10:11 WIB
Rupiah Tergelincir Tak...
Rupiah Tergelincir Tak Mampu Memanfaatkan Pelemahan USD
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pagi hari ini tergelincir alias melemah meski USD mengalami pelemahan terhadap beberapa mata uang lainnya.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka pada level Rp13.524/USD atau jauh memburuk dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.504/USD.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi dibuka di level Rp13.525/USD atau melemah dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.515/USD dan pada pukul 10.10 WIB semakin lesu ke level Rp13.529/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran level Rp13.517-Rp13.539/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan perdagangan hari ini berada di level Rp13.512/USD atau mendatar dari penutupan kemarin. Namun, pada pukul 10.00 WIB semakin melemah ke level Rp13.523/USD dengan kisaran level Rp13.510-Rp13.527/USD.

Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka di level Rp13.521/USD atau tidak lebih baik dari posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.520/USD.

Seperti dilansir Reuters hari ini, USD tergelincir hari ini, terserang laporan media yang menyarankan penerapan pemotongan pajak perusahaan inti yang sedang dibahas dalam rencana reformasi pajak AS dapat tertunda.

The Washington Post, mengutip sumber yang tidak dikenal, melaporkan bahwa para pemimpin Senat Republik mempertimbangkan penundaan satu tahun dalam pelaksanaan pemotongan pajak perusahaan besar untuk mematuhi peraturan Senat.

USD naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terhadap beberapa mata uang di akhir Oktober, dibantu oleh ekspektasi bahwa reformasi yang diprakarsai oleh pemerintahan Presiden Donald A Trump akan menghasilkan potongan pajak, meningkatkan ekonomi dan menaikkan suku bunga.

"Dolar diperdagangkan terhadap berbagai macam mata uang seperti euro, yen dan dolar Australia pada laporan Washington Post," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities di Tokyo.

"Kami tidak akan melihat rilis indikator ekonomi yang besar untuk sementara waktu dan kursi Federal Reserve yang baru sudah diputuskan. Jadi, rencana pajak AS telah berubah menjadi sorotan, dan mata uang cenderung bergerak seperti ini dan seperti itu di headline berita," tuturnya.

USD terhadap yen turun 0,3% ke level 113,660, jatuh dari posisi tinggi dalam delapan bulan di level 114,735. Euro terhadap USD juga naik 0,15% ke level 1,1602, terpental dari level terendah dalam tiga bulan di posisi 1,1553.

Mata uang bersama telah tergelincir dengan mantap selama beberapa pekan terakhir, tertekan oleh perbedaan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve. Indeks USD terhadap enam mata uang merosot 0,1% menjadi 94,815 karena imbal hasil AS terus menurun.

Dolar Australia terhadap USD naik 0,15% menjadi 0,7656 untuk menutup beberapa kerugian dari hari sebelumnya, ketika turun 0,6% karena harga komoditas yang menurun. Dolar Selandia Baru terhadap USD bertambah 0,15% ke level 0,6912 setelah pada hari sebelumnya turun 0,6%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0228 seconds (0.1#10.140)