NTB Perlu Kembangkan Destinasi Halal Tingkat Dunia

Jum'at, 10 November 2017 - 11:21 WIB
NTB Perlu Kembangkan...
NTB Perlu Kembangkan Destinasi Halal Tingkat Dunia
A A A
MATARAM - Anggota Komisi XI DPR M Sarmuji menekankan, seharusnya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan transformasi. Pasalnya ketergantungan kepada Newmont yang begitu besar terhadap pembangunan daerah, bahkan pertumbuhan ekonomi NTB sebagaian besar didukung oleh Newmont.

Menurutnya, begitu perusahaan tambang ini mengurangi produksi ekspor, pertumbuhan ekonomi NTB bakal mengalami kontraksi. Karena itu perlu ditemukan leverage faktor (penggunaan aset dan sumber dana) selain tambang, untuk bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi.

"Sebenarnya ada potensi luar biasa NTB yakni wisata seperti pantai-pantainya cukup indah, budayanya beraneka ragam. Dan yang bisa dikembangkan secara khusus adalah wisata halal yang sekarang mulai merebak di seluruh dunia," jelas dia di sela-sela kunker ke NTB, baru-baru ini.

Bahkan, lanjut Sarmuji, jika NTB menjadi pusat wisata halal bagi destinasi dunia, maka pertumbuhan ekonomi NTB akan kembali tinggi. Menurut politisi Golkar ini, NTB harus bisa menemukan faktor yang bisa dijual dan menghasilkan pendapatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebetulnya sektor pariwisata sangat strategis karena semua orang bisa terlibat di sektor ini, seperti industri kreatif, kuliner khas, kerajinan, hotel serta restoran. Berbagai sektor tersebut bisa tumbuh serentrak apabila sektor pariwisata dikembangkan dan NTB punya modalitas cukup besar untuk itu.

Sektor prioritas dalam pembangunan nasional pada 2017, salah satunya adalah pariwisata. Bahkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memprediksi pada 2019 industri pariwisata mampu melampaui sektor migas sebagai penghasil devisa terbesar dengan nilai USD24 miliar.

Halal Tourism yang saat ini tengah gencar digarap NTB dan sangat berpotensi untuk berkontribusi dalam pencapaian target sebanyak 20 juta wisatawan pada 2019. Perkembangan pariwisata di NTB tergolong pesat dalam tiga tahun terakhir dengan pertumbuhan wisatawan yang tumbuh di atas 20%.

Dalam laporan tersebut dipaparkan beberapa kekuatan Indonesia dalam melakukan program wisata halal antara lain berpengalaman dalam penyediaan tempat ibadah sholat di area publik.
Selain itu, atraksi untuk wisatawan berkembang baik dan banyak tersedia di Indonesia. Perkembangan hotel syariah dan tempat wisata yang memiliki "value for money" juga dimiliki Indonesia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8977 seconds (0.1#10.140)