Rupiah Keok Lawan Tiga Mata Uang Ini Sepanjang Oktober
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada Oktober 2017, nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap tiga mata uang dunia, yakni dolar Amerika Serikat (USD), yen Jepang (JPY), dan euro (EUR). Sementara terhadap dolar Australia (AUD), nilai tukar rupiah berhasil terapresiasi.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, penurunan nilai tukar rupiah tertinggi dialami terhadap USD. Di mana, rupiah terdepresiasi 1,27% terhadap USD pada Oktober 2017 dengan nilai tukar sebesar Rp13.523,07 per USD.
Berdasarkan provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang mencapai Rp13.609,38 per USD pada pekan ketiga Oktober 2017. "Nilai tukar eceran rupiah terhadap USD pada Oktober 2017 cenderung terdepresiasi dibanding minggu terakhir September 2017," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Kemudian, nilai tukar rupiah juga terdepresiasi terhadap yen Jepang sebesar 0,05% dengan nilai tukar sebesar Rp118,91 per yen. Adapun level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Riau yang mencapai Rp122,50 per yen pada pekan kedua Oktober 2017.
Sedangkan terhadap EUR, rupiah terdepresiasi sebesar 0,97% dengan nilai tukar sebesar Rp15.898,83 per EUR. "Provinsi Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan level depresiasi terendah yang mencapai Rp16.019,00 per euro pada minggu kedua Oktober 2017," imbuh Kecuk.
Sementara terhadap AUD, lanjut pria yang akrab disapa Kecuk ini, mata uang Garuda terapresiasi 0,28% pada Oktober 2017. Adapun nilai tukar rupiah terhadap AUD pada periode tersebut berada di level Rp10.474,96 per AUD.
"Menurut provinsinya, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp10.159,96 per AUD pada minggu kedua Oktober 2017," imbuh dia.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, penurunan nilai tukar rupiah tertinggi dialami terhadap USD. Di mana, rupiah terdepresiasi 1,27% terhadap USD pada Oktober 2017 dengan nilai tukar sebesar Rp13.523,07 per USD.
Berdasarkan provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang mencapai Rp13.609,38 per USD pada pekan ketiga Oktober 2017. "Nilai tukar eceran rupiah terhadap USD pada Oktober 2017 cenderung terdepresiasi dibanding minggu terakhir September 2017," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Kemudian, nilai tukar rupiah juga terdepresiasi terhadap yen Jepang sebesar 0,05% dengan nilai tukar sebesar Rp118,91 per yen. Adapun level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Riau yang mencapai Rp122,50 per yen pada pekan kedua Oktober 2017.
Sedangkan terhadap EUR, rupiah terdepresiasi sebesar 0,97% dengan nilai tukar sebesar Rp15.898,83 per EUR. "Provinsi Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan level depresiasi terendah yang mencapai Rp16.019,00 per euro pada minggu kedua Oktober 2017," imbuh Kecuk.
Sementara terhadap AUD, lanjut pria yang akrab disapa Kecuk ini, mata uang Garuda terapresiasi 0,28% pada Oktober 2017. Adapun nilai tukar rupiah terhadap AUD pada periode tersebut berada di level Rp10.474,96 per AUD.
"Menurut provinsinya, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp10.159,96 per AUD pada minggu kedua Oktober 2017," imbuh dia.
(izz)