Bankaltimtara Tingkatkan Inklusi Keuangan di Perbatasan
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara) berkomitmen meningkatkan penetrasi keuangan di wilayah perbatasan dengan menambah kantor unit di wilayah paling utara Indonesia itu.
Selain membuka kantor unit, Bankaltimtara juga gencar menjalankan program laku pandai guna menjangkau nasabah yang terkendala akses ke kantor bank.
“Dari 153 kecamatan, kantor kami sudah hadir di 122 kecamatan masih ada 31 kecamatan lagi yang belum. Kami akan terus membuka kantor unit untuk membantu akses masyarakat ke bank. Selain itu kami juga terus menggenjot program laku pandai,” ujar Direktur Utama Bankaltimtara Zainuddin Fanani saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Bankaltimtara merupakan hasil re-branding dari PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantam Timur (BPD Kaltim). Seiring masuknya Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sebagai pemegang saham, Bank Kaltim kini berubah nama menjadi Bankaltimtara.
Terkait upaya memperluas operasional Bankaltimtara di wilayah itu, Fanani menargetkan seluruh kecamatan yang ada di wilayah operasional bank tersebut akan dapat dilayani bank pada akhir tahun ini. Hanya saja, kata dia, untuk ekspansi tersebut pihaknya masih menemukan kendala yakni terbatasnya infrastruktur.
“Misalnya saja untuk menggenjot program laku pandai, agennya kan harus menggunakan telepon seluler, sementara belum semua di daerah kami sinyal teleponnya bagus,” ujar dia. Padahal, kata dia, program laku pandai ini sangat baik untuk masyarakat sehingga mereka dapat mengakses perbankan.
Direktur Operasional Bankaltimtara Muhammad Yamin menambahkan, perubahan nama dan brand Bank Kaltimtara diharapkan menjadikan bank daerah tersebut lebih profesional dalam pengelolaannya.
Dia menambahkan, Bankaltimtara merupakan salah satu bank pembangunan daerah (BPD) yang memiliki cakupan wilayah operasi terluas di Indonesia dengan total mencapai 129.066,64 km2. Luasan tersebut lebih kurang satu setengah kali luas Pulau Jawa.
“Kami menyadari bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tantangan geografis. Maka, dengan membangun jaringan kantor di perbatasan, kiblat kegiatan ekonomi yang sebelumnya ke negara tetangga, perlahan mulai bergeser setelah hadirnya kami. Ini adalah kebanggaan, ” ujarnya.
Sementara itu, hingga Oktober 2017 Bankaltimtara berhasil mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp14,1 triliun dari target Rp15 triliun sampai akhir tahun ini. Dia meyakini target tersebut akan tercapai seiring dengan makin luasnya pasar Bankaltimtara. “Kami juga kini menjadi pengelola dana haji setelah bekerja sama dengan Kemenag,” ujarnya.
Selain membuka kantor unit, Bankaltimtara juga gencar menjalankan program laku pandai guna menjangkau nasabah yang terkendala akses ke kantor bank.
“Dari 153 kecamatan, kantor kami sudah hadir di 122 kecamatan masih ada 31 kecamatan lagi yang belum. Kami akan terus membuka kantor unit untuk membantu akses masyarakat ke bank. Selain itu kami juga terus menggenjot program laku pandai,” ujar Direktur Utama Bankaltimtara Zainuddin Fanani saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Bankaltimtara merupakan hasil re-branding dari PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantam Timur (BPD Kaltim). Seiring masuknya Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sebagai pemegang saham, Bank Kaltim kini berubah nama menjadi Bankaltimtara.
Terkait upaya memperluas operasional Bankaltimtara di wilayah itu, Fanani menargetkan seluruh kecamatan yang ada di wilayah operasional bank tersebut akan dapat dilayani bank pada akhir tahun ini. Hanya saja, kata dia, untuk ekspansi tersebut pihaknya masih menemukan kendala yakni terbatasnya infrastruktur.
“Misalnya saja untuk menggenjot program laku pandai, agennya kan harus menggunakan telepon seluler, sementara belum semua di daerah kami sinyal teleponnya bagus,” ujar dia. Padahal, kata dia, program laku pandai ini sangat baik untuk masyarakat sehingga mereka dapat mengakses perbankan.
Direktur Operasional Bankaltimtara Muhammad Yamin menambahkan, perubahan nama dan brand Bank Kaltimtara diharapkan menjadikan bank daerah tersebut lebih profesional dalam pengelolaannya.
Dia menambahkan, Bankaltimtara merupakan salah satu bank pembangunan daerah (BPD) yang memiliki cakupan wilayah operasi terluas di Indonesia dengan total mencapai 129.066,64 km2. Luasan tersebut lebih kurang satu setengah kali luas Pulau Jawa.
“Kami menyadari bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tantangan geografis. Maka, dengan membangun jaringan kantor di perbatasan, kiblat kegiatan ekonomi yang sebelumnya ke negara tetangga, perlahan mulai bergeser setelah hadirnya kami. Ini adalah kebanggaan, ” ujarnya.
Sementara itu, hingga Oktober 2017 Bankaltimtara berhasil mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp14,1 triliun dari target Rp15 triliun sampai akhir tahun ini. Dia meyakini target tersebut akan tercapai seiring dengan makin luasnya pasar Bankaltimtara. “Kami juga kini menjadi pengelola dana haji setelah bekerja sama dengan Kemenag,” ujarnya.
(fjo)