Rupiah Dibuka Menguat Tajam Sukses Memanfaatkan Pelemahan USD

Jum'at, 17 November 2017 - 10:16 WIB
Rupiah Dibuka Menguat...
Rupiah Dibuka Menguat Tajam Sukses Memanfaatkan Pelemahan USD
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pagi hari ini dibuka perkasa sukses memanfaatkan pelemahan USD terhadap beberapa mata uang pada perdagangan pagi hari ini.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada level Rp13.517/USD atau menguat tajam dari posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp13.538/USD.

Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka di level Rp13.515/USD atau lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.555/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan perdagangan hari ini berada di level Rp13.538/USD atau menguat dari penutupan sebelumnya di level Rp13.540/USD. Namun, pada pukul 10.10 WIB bergerak jauh menguat ke level Rp13.513/USD dengan kisaran level Rp13.508-Rp13.540/USD.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi dibuka di level Rp13.525/USD atau membaik dari posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.539/USD dan pada pukul 10.12 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.510/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran level Rp13.485-Rp13.527/USD.

Seperti dilancir dari Reuters hari ini, USD tergelincir usai adanya laporan Wall Street Journal bahwa penyidik kemungkinan menemukan adanya campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden. AS telah meminta Preside Donald Trump melakukan kampanye pemilihan dokumen.

Penasihat Khusus Tim Robert Mueller mengeluarkan surat perintah pengadilan bulan lalu untuk dokumen yang berisi kata kunci Rusia tertentu kepada banyak pejabat.

Indeks USD terhadap enam mata uang utama turun 0,35% pada level 93,593. Indeks tersebut telah bermunculan semalam untuk menarik diri dari posisi empat pekan di level di 93,402. Saham Wall Street semalam naik setelah melemah sepanjang pekan ini, menyebabkan kenaikan 4 basis poin dalam imbal hasil Treasury jangka panjang untuk menopang USD.

"Penjualan USD naik setelah pasar menyadari laporan Wall Street Journal. Permintaan USD dari investor institusi tampak cukup kuat namun penjualan spekulan tampak lebih kuat," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities di Tokyo.

Greenback turun sekitar 0,6% terhadap yen ke level 112,405, terendah sejak 19 Oktober. USD telah melambung semalam dari level terendah dalam satu bulan di posisi 112,470 terhadap yen pada pertengahan pekan ini karena turunnya kepercayaan investor menghentikan lonjakan ekuitas global dan mengangkat mata uang Jepang.

"Sementara comeback ekuitas telah menghentikan penurunan yield Treasury baru-baru ini, fokus tetap pada reformasi pajak AS," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi valas senior di IG Securities di Tokyo.

Sementara, euro terhadap USD juga tercatat menguat 0,35% menjadi 1,1814, mengurangi kerugian dalam semalam. Euro berada di jalur untuk mendapatkan kenaikan 1,2% dalam sepekan.
Indeks tersebut menguat ke level tertinggi satu bulan di level 1,1862 pada Rabu setelah data menunjukkan pertumbuhan yang kuat untuk ekonomi Jerman pada kuartal ketiga.

Di sisi lain, poundsterling terhadap USD memperpanjang kenaikan setelah menarik dukungan semalam ketika sebuah inisiatif oleh Presiden Bank Sentral Eropa Donald Tusk mengenai perundingan Brexit dianggap agak positif.

Poundsterling terhadap USD naik 0,35% ke level 1,3238 untuk menempatkan jarak lebih jauh antara level terendah pekan ini di posisi 1,3063.

Dolar Australia terhadap USD merangkak naik 0,15% menjadi 0,7598. Itu masih siap untuk mengakhiri pelemahan 1% pada pekan ini, di mana sempat tenggelam ke level terendah dalam lima bulan di posisi 0,7567 karena harga komoditas yang lebih rendah dan data domestik yang lemah.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0585 seconds (0.1#10.140)