Terkendala Hujan, Proyek Pasar Johar Terancam Molor
A
A
A
SEMARANG - Proyek pembangunan Pasar Johar Semarang, Jawa Tengah, di bekas bangunan Pasar Kanjengan terkendala cuaca. Akibatnya, proyek yang dijadwalkan selesai akhir tahun ini terancam molor. Pelaksana proyek Pasar Johar Baru Biyanto mengatakan, seringnya terjadi hujan di Kota Semarang membuat pemasangan pondasi bore phile menjadi terhambat.
Dia menjelaskan, pelaksanaan pemasang bore phile ini akan dipasang di 570 titik dan saat ini baru mencapai 110 titik. Progress pekerjaan Pasar Johar Baru di bekas Gedung Kanjengan ini sudah mencapai 7,42%.
Biyanto mengatakan, saat kondisi cuaca cukup baik, dari 5 mesin bore phile yang didatangkan, sedikitnya dapat melakukan pemasangan 12 titik pondasi bore phile. "Namun ketika hujan tiba, kegiatan pengeboran jadi terganggu. Alhasil hanya mampu 8 titik saja," ujarnya, Sabtu (18/11/2017).
Untuk mengejar target penyelesaian hingga akhir Desember nanti, saat ini pelaksanaan proyek sudah dikerjakan non stop 24 jam, dengan memaksimalkan para pekerja menjadi tiga shift.
Ia juga mengaku siap membayar denda sesuai dengan ketentuan untuk perpanjangan kontrak guna menyelesaikan pekerjaan tersebut. "Ketika sudah melewati masa kontrak, kami siap menambah perpanjangan waktu dengan denda Rp50 juta per hari sesuai ketentuan yang ada," imbuhnya.
Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Agus Riyanto, meminta agar kontraktor dapat memaksimalkan pekerjaannya mengingat waktu yang sudah mepet, dengan menambah jumlah pekerja. Ia menyatakan, pelaksana proyek harus mampu menyelesaikan pembangunan 100% pada akhir Desember mendatang.
"Pasar Johar ini sudah tiga tahun ini tidak ada pembangunan. Harapan kami lancar dan target bisa tercapai masyarakat dan pedagang tidak perlu menunggu lebih lama lagi," ujarnya. Dirinya khawatir jika proyek senilai Rp90 miliar itu molor, akan berdampak pada pengerjaan Pasar Johar tahap berikutnya.
Dia menjelaskan, pelaksanaan pemasang bore phile ini akan dipasang di 570 titik dan saat ini baru mencapai 110 titik. Progress pekerjaan Pasar Johar Baru di bekas Gedung Kanjengan ini sudah mencapai 7,42%.
Biyanto mengatakan, saat kondisi cuaca cukup baik, dari 5 mesin bore phile yang didatangkan, sedikitnya dapat melakukan pemasangan 12 titik pondasi bore phile. "Namun ketika hujan tiba, kegiatan pengeboran jadi terganggu. Alhasil hanya mampu 8 titik saja," ujarnya, Sabtu (18/11/2017).
Untuk mengejar target penyelesaian hingga akhir Desember nanti, saat ini pelaksanaan proyek sudah dikerjakan non stop 24 jam, dengan memaksimalkan para pekerja menjadi tiga shift.
Ia juga mengaku siap membayar denda sesuai dengan ketentuan untuk perpanjangan kontrak guna menyelesaikan pekerjaan tersebut. "Ketika sudah melewati masa kontrak, kami siap menambah perpanjangan waktu dengan denda Rp50 juta per hari sesuai ketentuan yang ada," imbuhnya.
Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Agus Riyanto, meminta agar kontraktor dapat memaksimalkan pekerjaannya mengingat waktu yang sudah mepet, dengan menambah jumlah pekerja. Ia menyatakan, pelaksana proyek harus mampu menyelesaikan pembangunan 100% pada akhir Desember mendatang.
"Pasar Johar ini sudah tiga tahun ini tidak ada pembangunan. Harapan kami lancar dan target bisa tercapai masyarakat dan pedagang tidak perlu menunggu lebih lama lagi," ujarnya. Dirinya khawatir jika proyek senilai Rp90 miliar itu molor, akan berdampak pada pengerjaan Pasar Johar tahap berikutnya.
(ven)