PDAM Giri Tirta Diwajibkan Setor Rp5 Miliar

Senin, 20 November 2017 - 21:12 WIB
PDAM Giri Tirta Diwajibkan Setor Rp5 Miliar
PDAM Giri Tirta Diwajibkan Setor Rp5 Miliar
A A A
GRESIK - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Giri Tirta diwajibkan menyetor deviden sebesar Rp5 miliar kepada pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini lantaran dari BUMD yang dimiliki Pemkab Gresik hanya Giri Tirta dan Bank Gresik yang mampu beroperasi secara normal.

Sedangkan BUMD lainnya yatu; Gresik Migas, dan Gresik Samudera cukup membebani APBD. Bahkan, BUMD Gresik Migas yang awalnya ditaksir menjadi primadona penyumbang PAD, ternyata diambang kebangkrutan.

“Keinginan BUMD Giri Tirta setor deviden adalah bagian dari rasionalisasi APBD 2018. Sebab, saat ini pembahasan RAPBD angka defisitnya mencapai Rp219 miliar atau mencapai 8%. Padahal, defisit yang disyaratkan hanya 3%,” ungkap anggota Badan Anggaran DPRD Gresik, M Zani, Senin (20/11/2017).

Meski begitu diterangkan PDAM Giri Tirta dengan pemerintah masih terjadi tarik ulur soal waktu penyerahan deviden ke kas daerah. Alasannya, PDAM Giri Tirta setelah tutup buka harus dilakukan audit. Setelah itu, hasilnya dibawa ke rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk menentukan deviden yang disetor.

“Teman-teman (Banggar) minta agar mulai 1 Januari 2018, sudah bisa masuk dalam kas daerah. Ini yang menjadi perdebatan karena PDAM Giri Tirta menunggu hasil RUPS,” tuturnya.

Saat ini RAPBD 2017 sendiri masih dibahas. Pembahasan terakhir, defisit R-APBD 2018 diestimasi makin bengkak menjadi sebesar Rp244 miliar. Padahal, draft awal R-APBD 2018, defisit hanya dipatok sebesar Rp156,6 miliar.

Celakanya, estimasi sisa lebih penggunan anggaran (Silpa) dari APBD Gresik 2017 yang digunakan untuk menutup defisit, hanya sekitar Rp25 miliar. Maka, defisit R-APBD 2018 masih sebesar Rp219, 4 miliar atau 8%.

Sebaliknya, kekuatan R-APBD Gresik 2018 yang sepakati oleh dewan dan Pemkab Gresik yakni, pos belanja dialokasikan sebesar Rp3.101 triliun. Adapun pos pendapatan dari pendapatan asli daerah (PAD) maupun dana perimbangan hanya dipatok sebesar Rp2,877 triliun.

“Jadi, harus ada rasionalisasi belanja untuk menekan defisit ke angka sebesar Rp86,297 miliar atau 3%. Sebab, sesuai ketentuan aturan yang ada, maksimal defisit diangka 3%. Saat ini, defisit sudah melampaui batas yakni 8%,” ujar Anggota Banggar DPRD Gresik, Sugiyo.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4494 seconds (0.1#10.140)