Kerugian Kemacetan di Jakarta Diramal Tembus Rp84,5 Triliun

Selasa, 21 November 2017 - 12:16 WIB
Kerugian Kemacetan di Jakarta Diramal Tembus Rp84,5 Triliun
Kerugian Kemacetan di Jakarta Diramal Tembus Rp84,5 Triliun
A A A
JAKARTA - Intelligent Transport System (ITS) Indonesia menilai bahwa saat ini kecepatan rata-rata kendaraan di waktu sibuk yakni 10 km/jam, mengalami penurunan setiap tahun sejak 10 tahun sebelumnya.

(Baca Juga: ITS Dorong Pengembangan Transportasi Publik Lebih Nyaman)

Kerugian ekonomi yang tercatat sebagai dampak dari kemacetan di Jakarta senilai USD1 miliar pada 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi USD6,5 miliar atau sekitar Rp84,5 triliun (kurs Rp13.000/USD) pada 2020 jika kondisi ini tidak diperbaiki.

"Selain itu, Kota Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total (grid lock) pada 2022, apabila tidak ada langkah-langkah yang komprehensif dalam menata ekosistem transportasi perkotaan," ujar President ITS Indonesia Noni Purnomo di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Hal tersebut masih ditambah juga dengan angka risiko kecelakaan yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, serta dampak polusi yang ditimbulkan dari banyaknya kendaraan yang melintas di jalan raya.

Noni mengatakan, berbagai upaya penanganan masalah-masalah transportasi memang telah dilakukan beberapa pemangku kepentingan dan pelaku usaha.

"Tetapi penanganan-penanganan tersebut pada umumnya masih bersifat adhoc dan sporadis. Sehingga masih belum dapat menjawab tantangan-tantangan secara menyeluruh," imbuh dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6129 seconds (0.1#10.140)