Inflasi Desember Berpotensi Meningkat di Tengah Konsumsi Musiman
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan inflasi hingga akhir tahun 2017 menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira akan berada di kisaran level 3,9-4,1%. Lebih lanjut Ia menerangkan ada potensi inflasi meningkat di bulan November-Desember lantaran faktor musiman kenaikan konsumsi Natal dan Tahun Baru 2018.
Secara umum, sambung Bhima bahwa inflasi sepanjang tahun 2017 lebih disebabkan oleh administered price atau harga yang diatur pemerintah khususnya tarif listrik. Sementara inflasi bahan makanan yang rendah lebih mencerminkan daya beli masyarakat menurun.
Dia menuturkan, sebenarnya inflasi rendah menandakan perekonomian yang belum membaik. Hal tersebut dikarenakan inflasi rendah bukan disebabkan stabilisasi harga pangan berhasil, melainkan demand pull inflationnya kecil. "Ini terlihat dari inflasi inti 3 tahun terakhir trennya turun," ujar Bhima saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Ditambahkan olehnya apabila permintaan kecil, maka konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 56% terhadap PDB akan tumbuh terbatas. "Inflasi rendah tergantung dari penyebabnya. Sekarang inflasi rendah karena yang beli sedikit. Konsumsi masyarakat turun dari 4,95% di kuartal 2 jadi 4,93% di kuartal 3," ungkapnya.
Secara umum, sambung Bhima bahwa inflasi sepanjang tahun 2017 lebih disebabkan oleh administered price atau harga yang diatur pemerintah khususnya tarif listrik. Sementara inflasi bahan makanan yang rendah lebih mencerminkan daya beli masyarakat menurun.
Dia menuturkan, sebenarnya inflasi rendah menandakan perekonomian yang belum membaik. Hal tersebut dikarenakan inflasi rendah bukan disebabkan stabilisasi harga pangan berhasil, melainkan demand pull inflationnya kecil. "Ini terlihat dari inflasi inti 3 tahun terakhir trennya turun," ujar Bhima saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Ditambahkan olehnya apabila permintaan kecil, maka konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 56% terhadap PDB akan tumbuh terbatas. "Inflasi rendah tergantung dari penyebabnya. Sekarang inflasi rendah karena yang beli sedikit. Konsumsi masyarakat turun dari 4,95% di kuartal 2 jadi 4,93% di kuartal 3," ungkapnya.
(akr)