China Buka Pintu Lebar Asing Masuk Sektor Keuangan

Selasa, 21 November 2017 - 21:08 WIB
China Buka Pintu Lebar...
China Buka Pintu Lebar Asing Masuk Sektor Keuangan
A A A
BEIJING - China akan meningkatkan batas kepemilikan asing di perusahaan-perusahaan keuangan sebagai sebuah langkah memberikan akses ke pasar finansial multi-triliun dolar yang menggoda. Ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut sepertinya berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai pusat keuangan global.

Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan China Zhu Guangyao mengutarakan bakal melakukan beberapa hal, sehati setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin adanya akses lebih luas ke pasar China. Hal itu disampaikan ketika Trump menjalani Tur Asia dan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

Xi memimpin reformasi ekonomi dengan membuka pasar modal China, internasionalisasi mata uang yuan, serta melakukan beberapa hal teknis dengan mengejar investasi besar-besaran inbound dan outbound. Perubahan terbaru termasuk peningkatan batas kepemilikan asing di perusahaan patungan yang terlibat dalam efek berjangka dan funds markets.

Hal itu akan berlaku segera setelah adanya rancangan aturan. "Kami akan merumuskan jadwal dan roadmap terkait reformasi sektor keuangan serta perluasan," ucap Zhu dalam sebuah konferensi pers.

Pernyataan tersebut disambut dengan hati-hati oleh kalangan bisnis asing. "Masa depan jasa keuangan pasti berada dalam daftar utama kami. Ini adalah langkah menuju arah yang benar. Kita lebih dulu harus mempunyai aturan lebih rinci. Di China, Anda harus selalu memberikan perhatian untuk melihat seberapa cepat ini bergerak," ujar Presiden American Chamber of Commerce Ken Jarrett.

Selama perjalanan ke Beijing pekan ini, Trump mengatakan bahwa perdagangan antara kedua negara tidak adil, dan menyerukan akses pasar yang lebih besar untuk perusahaan-perusahaan AS. "Kami benar-benar harus melihat akses, transfer teknologi dan pencurian kekayaan intelektual. Pengeluaran perusahaan AS setidaknya USD300 miliar per tahun," kata Trump.

"Amerika Serikat dan China akan memiliki masa depan yang lebih makmur jika kita dapat mencapai tingkat keadilan ekonomi. Sekarang, sayangnya, ini adalah salah satu yang sangat satu sisi dan di sisi lain tidak adil," paparnya.

Pemerintah China akan menghapus penutupan investasi asing di bank China. Investor asing akan diizinkan memiliki 51% saham di perusahaan sekuritas, manajer investasi, dan penyedia asuransi jiwa untuk pertama kalinya. China memang telah lamban memberikan pemain asing lebih banyak akses ke sektor keuangan, tetapi mereka telah berjanji untuk mempercepat investasi asing ke Asia.

Dengan memudahkan perusahaan AS untuk membuka bisnis jasa keuangan di China diyakini dapat membantu keseimbangan perdagangan lebih baik. Apalagi Presiden AS Donald Trump sering menunjukkan surplus perdagangan besar China dengan AS yang mencapai hampir USD350 miliar pada tahun lalu. Sektor keuangan China juga menjadi daya tarik bagi perusahaan asing. Sektor keuangan China terbesar kedua di dunia dengan aset USD33 triliun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1105 seconds (0.1#10.140)