Setoran BUMN ke Negara Diproyeksikan Capai Rp341 Triliun

Rabu, 22 November 2017 - 16:24 WIB
Setoran BUMN ke Negara...
Setoran BUMN ke Negara Diproyeksikan Capai Rp341 Triliun
A A A
BENGKULU - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memproyeksikan, total setoran BUMN ke negara tahun ini mencapai Rp341 triliun. Setoran itu terdiri dari pajak, dividen dan nonpajak-dividen.

Hal itu diungkapkan dalam rapat koordinasi (rakor) yang digelar Kementerian BUMN di Kota Bengkulu, Rabu (22/11/2017). Rakor yang berlangsung hingga esok hari itu dipimpin langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan dihadiri oleh 134 direktur utama seluruh BUMN, serta 30 pejabat Kementerian Eselon I dan II.

Dalam rakor tersebut juga diungkapkan proyeksi total aset BUMN sepanjang tahun 2017 sebesar Rp7.035 triliun. Kemudian, ekuitas BUMN tahun ini diproyeksikan mencapai Rp2.391 triliun, laba Rp172 triliun, pendapatan Rp2.116 triliun, dan kontribusi kapitalisasi pasar (market cap) dari 20 BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 26,24% atau sekitar Rp1.643 triliun (per 13 Oktober 2017).

Adapun tujuan pelaksanaan rakor tersebut adalah dalam rangka sinkronisasi peran BUMN-BUMN sebagai agen pembangunan untuk meningkatkan kontribusi BUMN pada pembangunan dan pemerataan kesejahteraan, memperkuat kolaborasi antar-BUMN dan menyelesaikan hambatan-hambatan dalam rangka optimalisasi kinerja BUMN.

Selanjutnya, menyosialisasikan kebijakan-kebijakan strategis pemerintah yang membutuhkan dukungan BUMN secara berkelanjutan.

Rakor itu juga membahas hal-hal yang dinilai perlu ditingkatkan, terutama soal peningkatan manfaat BUMN untuk masyarakat dalam setiap sektor yang tertuang dalam Roadmap BUMN 2015-2019.

Untuk itu Kementerian BUMN telah mecanangkan berbagai inisiatif yaitu BUMN Incorporated, di mana BUMN hadir sebagai satu kesatuan entitas yang mendukung pemerintah dalam menyejahterahkan masyarakat

Kemudian mengenai pengelolaan BUMN, di mana dalam jangka pendek diperlukan fokus pada beberapa hal antara lain re-mapping pembinaan BUMN oleh kedeputian teknis sehingga lebih fokus sesuai dengan end to end business modelnya, mengurangi jumlah BUMN rugi melalui konsep bapak asuh-anak asuh, mengakselerasi penyerapan belanja modal dan penyertaan modal negara (PMN).

Selanjutnya, sinergi BUMN untuk memperkuat kerja sama lintas BUMN, bahkan lintas sektor sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4747 seconds (0.1#10.140)