Harga Minyak WTI Mendekati Level Tertinggi Seperti 2015
Harga Minyak WTI Mendekati Level Tertinggi Seperti 2015
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) mendekati level tertinggi seperti tahun 2015 pada perdagangan Kamis (23/11/2017). Hal ini disebabkan penutupan pipa Keystone yang menghubungkan ladang minyak Alberta di Kanada ke Amerika Serikat.
Melansir dari Reuters, harga minyak WTI turun 7 sen menjadi USD57,95 per barel pada pukul 01:43 GMT. Meski demikian, harga ini telah mendekati level tertinggi seperti tahun 2015 di angka USD58,15 per barel yang dicapai pada hari sebelumnya. Harga minyak mentah Brent International jatuh 13 sen alas berada di USD63,19 per barel.
Harga WTI ini akibat penutupan pipa Keystone sebanyak 590.000 barel per hari (bpd), salah satu jaringan pipa minyak mentah terbesar dari Kanada ke Amerika Serikat. Penutupan pipa pada pekan lalu setelah ada tumpahan minyak di South Dakota, AS. Operator TransCanada Corp melakukan pemotongan pengiriman setidaknya pada akhir bulan.
Selain itu, terjadi penurunan persediaan minyak AS. Persediaan minyak Negeri Paman Sam turun 1,9 juta barel dalam sepekan hingga 17 November menjadi 457,14 juta barel.
Kondisi ini membuat kurva harga WTI telah bergejolak dan harga untuk pengiriman di masa depan bisa lebih mahal. Apalagi OPEC dan non OPEC berencana memperpanjang pemangkasan produksi. Pengetatan pasar ini membuat pedagang akan segera menjual minyak daripada memasukkannya ke dalam penyimpanan.
Di saat harga minyak mulai menanjak naik, ini telah mengubah Amerika Serikat dari negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia menjadi eksportir yang signifikan, dengan produksi sekarang berada di bawah Rusia dan Arab Saudi.
Melansir dari Reuters, harga minyak WTI turun 7 sen menjadi USD57,95 per barel pada pukul 01:43 GMT. Meski demikian, harga ini telah mendekati level tertinggi seperti tahun 2015 di angka USD58,15 per barel yang dicapai pada hari sebelumnya. Harga minyak mentah Brent International jatuh 13 sen alas berada di USD63,19 per barel.
Harga WTI ini akibat penutupan pipa Keystone sebanyak 590.000 barel per hari (bpd), salah satu jaringan pipa minyak mentah terbesar dari Kanada ke Amerika Serikat. Penutupan pipa pada pekan lalu setelah ada tumpahan minyak di South Dakota, AS. Operator TransCanada Corp melakukan pemotongan pengiriman setidaknya pada akhir bulan.
Selain itu, terjadi penurunan persediaan minyak AS. Persediaan minyak Negeri Paman Sam turun 1,9 juta barel dalam sepekan hingga 17 November menjadi 457,14 juta barel.
Kondisi ini membuat kurva harga WTI telah bergejolak dan harga untuk pengiriman di masa depan bisa lebih mahal. Apalagi OPEC dan non OPEC berencana memperpanjang pemangkasan produksi. Pengetatan pasar ini membuat pedagang akan segera menjual minyak daripada memasukkannya ke dalam penyimpanan.
Di saat harga minyak mulai menanjak naik, ini telah mengubah Amerika Serikat dari negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia menjadi eksportir yang signifikan, dengan produksi sekarang berada di bawah Rusia dan Arab Saudi.
(ven)
Explore More