PDAM Kota Tangerang Raih Penghargaan dari Kemenkeu
A
A
A
TANGERANG - PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atas pengelolaan keuangan dan kepatuhan pembayaran terhadap pinjaman kepada pihak ketiga.
Direktur PDAM Tirta Benteng Sumarya mengatakan, penghargaan diberikan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto Harjowiryono di Hotel Royal Bogor.
"Ini penghargaan terkait dengan pinjaman. Penghargaan diberikan di Bogor tadi pagi di Hotel Royal Bogor," kata Sumarya kepada KORAN SINDO, Tangerang, Kamis (23/11/2017).
Dia menjelaskan, PDAM Tirta Benteng mempunya utang untuk projek 1998 sebesar Rp4,7 miliar. Nama projeknya saat itu adalah West Java Urban Development Sector Project (WJUDSP).
"Jadi PDAM punya utang untuk projek di tahun 1998. Nama projeknya WJUDSP dan nilai utangnya Rp4,7 miliar. Pada 2015 kita sudah lunas dan setiap tatuannya kita bayar tepat waktu dan disiplin," jelasnya.
Selama 13 tahun membayar cicilan utang tersebut, akhirnya pada 2015, utang yang digunakan untuk modal awal dalam pembangunan saluran pipa masyakat.
"Utang ini digunakan untuk pemasangan perpipaan. Itu dulu modal pinjaman awal, sejak kita berdiri 1995, tahun 1996 projek. Kita bersyukur kaitan dengan utang itu kita bisa disiplin dari sisi pembayaran dan kemampuan bayar," tutur dia.
Direktur PDAM Tirta Benteng Sumarya mengatakan, penghargaan diberikan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto Harjowiryono di Hotel Royal Bogor.
"Ini penghargaan terkait dengan pinjaman. Penghargaan diberikan di Bogor tadi pagi di Hotel Royal Bogor," kata Sumarya kepada KORAN SINDO, Tangerang, Kamis (23/11/2017).
Dia menjelaskan, PDAM Tirta Benteng mempunya utang untuk projek 1998 sebesar Rp4,7 miliar. Nama projeknya saat itu adalah West Java Urban Development Sector Project (WJUDSP).
"Jadi PDAM punya utang untuk projek di tahun 1998. Nama projeknya WJUDSP dan nilai utangnya Rp4,7 miliar. Pada 2015 kita sudah lunas dan setiap tatuannya kita bayar tepat waktu dan disiplin," jelasnya.
Selama 13 tahun membayar cicilan utang tersebut, akhirnya pada 2015, utang yang digunakan untuk modal awal dalam pembangunan saluran pipa masyakat.
"Utang ini digunakan untuk pemasangan perpipaan. Itu dulu modal pinjaman awal, sejak kita berdiri 1995, tahun 1996 projek. Kita bersyukur kaitan dengan utang itu kita bisa disiplin dari sisi pembayaran dan kemampuan bayar," tutur dia.
(izz)