94 Penerbangan dari Delapan Maskapai Batalkan Penerbangan ke Bali

Senin, 27 November 2017 - 20:23 WIB
94 Penerbangan dari...
94 Penerbangan dari Delapan Maskapai Batalkan Penerbangan ke Bali
A A A
TANGERANG - Letusan Gunung Agung di Bali mengakibatkan 94 jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten tujuan Denpasar, Bali, dan sebaliknya dibatalkan. Pembatalan penerbangan itu dilakukan oleh delapan maskapai penerbangan di Bandara Soetta.

Public Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) II, Yado Yarismano mengatakan, sebanyak 94 jadwal penerbangan ke Denpasar dibatalkan karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, masih ditutup akibat terkena dampak langsung dari erupsi letusan Gunung Agung yang sudah menyebar.

"Untuk Bandara Soekarno-Hatta, ada sekira 94 flight mas. Tujuannya ke Denpasar. Semua maskapai yang terbang dengan tujuan Denpasar membatalkan jadwal penerbangannya. Kurang lebih ada delapan maskapai yang membatalkan penerbangannya ke Denpasar," kata Yado kepada Koran SINDO, Senin (27/11/2017).

Yado menerangkan, kedelapan maskapai penerbangan yang membatalkan jadwal penerbangannya ke Denpasar adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Malindo Air, Sriwijaya Air, AirAsia, dan AirAsia Extra. Pembatalan dilakukan sejak Bandara Ngurah Rai ditutup pada Senin, 27 November 2017.

Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo menambahkan, pembatalan jadwal penerbangan itu juga mengakibatkan terjadinya penumpukan penumpang di Bandara Soetta. Penumpukan penumpang terjadi di Terimal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 Bandara Soetta.

"Untuk penumpukan pasti ada, namun tidak banyak karena mereka kan antre. Ada yang untuk refund, reroute, maupun reschedule keberangkatan. Sesuai yang disampaikan ada 94 penerbangan yang cancel menuju Denpasar, karena Bandara Ngurah Rai ditutup sementara," sambung Prasetyo.

Prasetyo menjelaskan, Bandara Ngurai Rai ditutup untuk sementara waktu karena terkena dampak erupsi letusan Gunung Agung. Secara resmi, pengelola Bandara Soetta, yakni AP II sudah dikonfirmasi oleh manajemen AP1 bahwa penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sampai Selasa 28 November 2017.

"Sebenarnya penumpukan tersebut terjadi karena faktor mengantre CS masing-masing airlines yang berada di Terimal 1, Terminal 2, dan Terminal 3. Terkait dengan penerbangan internasional, ada satu flight yang dibatalkan, yakni Qatar Airways yang dari Doha menuju Denpasar dialihkan ke Bandara Soetta," jelasnya.

Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko mengatakan, Lion Air Group yang menaungi maskapai Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air yang melayani penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, terpaksa membatalkan jadwal penerbangannya.

"Ini demi keamanan dan keselamatan penumpang. Pambatalan itu baru kami lakukan mulai Senin 27 November 2017 pukul 07.15 WITA hingga Selasa 28 November 2017, pukul 07.00 WITA. Untuk hari ini, Lion Air membatalkan 52 nomor penerbangan yang melayani penerbangan dari dan menuju Denpasar," sambungnya.

Tidak hanya penerbangan domestik yang melayani tujuan dalam negeri, penerbangan internasional yang melayani penerbangan luar negeri yang menuju Denpasar juga ikut dibatalkan. Maskapai Wings Air juga terpaksa membatalkan 25 nomor penerbangannya, dan Batik Air membatalkan 14 nomor penerbangan.

"Malindo Air juga turut membatalkan empat nomor penerbangannya yang dari Kuala Lumpur menuju Denpasar. Begitupun dengan Thai Lion Air yang berbasis di Thailand juga tidak mengoperasikan dua nomor penerbangannya yang melayani tujuan Bangkok-Denpasar," tambah Ramaditya.

Ia menjelaskan, seluruh pelanggan Lion Air Group yang terkena dampak pembatalan penerbangan tersebut dapat melakukan refund dan mereschedule jadwal penerbangannya dengan menghubungi pelayanan call center maupun customer service Lion Air Group di bandara-bandara yang menuju Denpasar.

"Kami akan terus berkordinasi dan berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, seperti penyelenggara layanan meteorologi penerbangan, penyelenggara navigasi penerbangan, pengelola bandara, otoritas bandara, serta beberapa jajaran lainnya, untuk tetap menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan," imbuhnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3971 seconds (0.1#10.140)