Dukung Ketahanan Pangan, Iwapi Gelar Bimtek dan Pelatihan di Bogor
A
A
A
BOGOR - Menindaklanjuti program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dengan cara membagikan 10 juta bibit cabai dari Kementerian Pertanian dalam rangka upaya pencapaian ketahanan pangan nasional, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mengumpulkan puluhan anggotanya di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Cimanggu, Bogor, hari ini.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk bimbingan teknis dan pelatihan pengolahan cabai dan bawang ini diikuti sekitar 32 Ibu-ibu dari dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Para peserta tampak antusias mengikuti program yang juga bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga sembago, selama dua hari ini.
Ketua Umum DPP Iwapi Dyah Anita Prihapsari atau biasa disapa Nita Yudi mengatakan, kegiatan sengaja dirancang sebagai bagian dari upaya mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional, khususnya terkait budidaya cabai dan bawang.
"Selain sebagai tindak lanjut program gerakan tanam cabai yang dicanangkan Menteri Pertanian pada awal tahun ini sekali, saya kira program ini sangat penting. Karena cabai dan bawang, sudah menjadi komoditas pokok di kalangan pengusaha kuliner," terangnya.
Menurutnya, 32 peserta yang mengikuti Bimbingan Teknik Pengolahan Cabai dan Bawang ini sebagian besar adalah anggota Iwapi yang selama ini menggeluti bisnis kuliner. "Sehingga tepat sekali pelatihan dan bimbingan teknis ini dilakukan dengan sasaran wanita pengusaha kuliner. Karena merekalah sebetulnya, yang terimbas langsung saat terjadi fluktuasi harga cabe dan bawang," tambahnya.
Menurutnya, pelatihan ini akan terus dilaksanakan dengan cara dibagi dua gelombang. "Hari ini merupakan gelombang pertama dilaksanakan hingga besok dan yang kedua nanti akan kembali kita gelar pada 6-7 Desember 2017. Rencananya program pelatihan ini juga akan dilaksanakan tahun depan oleh pengurus DPD Iwapi seluruh Indonesia," terang dia.
Pembukaan pelatihan dihadiri juga oleh pengurus Iwapi pusat, Direktur PPHH Ditjen Hortikultura Kementan Yasid Taufik, Ketua Peneliti Balai Besar Pascapanen Kementan Sri Widowati.
Dalam kesempatan itu, Yasid Taufik menyampaikan kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat Indonesia termasuk Iwapi ini sangat penting. "Karena ini adalah salah satu upaya mencapai ketahanan pangan dengan cara mengedukasi dan pembagian benih gratis yang memang sudah kita lakukan sejak awal tahun," katanya.
Menurutnya, program bimbingan teknis, pelatih dan pembagian 10 juta bibit cabai ke Iwapi ini termasuk dalam program KRPL. Nantinya, lanjut dia, tak hanya fokus menggerakkan budidaya tanam cabai, namun juga mendorong rumah tangga bisa membudidayakan pangan lainnya seperti pembagian bibit ayam DOC dan bibit sayuran.
"Ibu-ibu di rumah sangat penting peranannya dalam urusan ketahanan pangan nasional, salah satunya yang bisa dilakukan yakni memenuhi kebutuhan pangan dari produksi skala rumahan sendiri," imbuh dia.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk bimbingan teknis dan pelatihan pengolahan cabai dan bawang ini diikuti sekitar 32 Ibu-ibu dari dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Para peserta tampak antusias mengikuti program yang juga bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga sembago, selama dua hari ini.
Ketua Umum DPP Iwapi Dyah Anita Prihapsari atau biasa disapa Nita Yudi mengatakan, kegiatan sengaja dirancang sebagai bagian dari upaya mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional, khususnya terkait budidaya cabai dan bawang.
"Selain sebagai tindak lanjut program gerakan tanam cabai yang dicanangkan Menteri Pertanian pada awal tahun ini sekali, saya kira program ini sangat penting. Karena cabai dan bawang, sudah menjadi komoditas pokok di kalangan pengusaha kuliner," terangnya.
Menurutnya, 32 peserta yang mengikuti Bimbingan Teknik Pengolahan Cabai dan Bawang ini sebagian besar adalah anggota Iwapi yang selama ini menggeluti bisnis kuliner. "Sehingga tepat sekali pelatihan dan bimbingan teknis ini dilakukan dengan sasaran wanita pengusaha kuliner. Karena merekalah sebetulnya, yang terimbas langsung saat terjadi fluktuasi harga cabe dan bawang," tambahnya.
Menurutnya, pelatihan ini akan terus dilaksanakan dengan cara dibagi dua gelombang. "Hari ini merupakan gelombang pertama dilaksanakan hingga besok dan yang kedua nanti akan kembali kita gelar pada 6-7 Desember 2017. Rencananya program pelatihan ini juga akan dilaksanakan tahun depan oleh pengurus DPD Iwapi seluruh Indonesia," terang dia.
Pembukaan pelatihan dihadiri juga oleh pengurus Iwapi pusat, Direktur PPHH Ditjen Hortikultura Kementan Yasid Taufik, Ketua Peneliti Balai Besar Pascapanen Kementan Sri Widowati.
Dalam kesempatan itu, Yasid Taufik menyampaikan kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat Indonesia termasuk Iwapi ini sangat penting. "Karena ini adalah salah satu upaya mencapai ketahanan pangan dengan cara mengedukasi dan pembagian benih gratis yang memang sudah kita lakukan sejak awal tahun," katanya.
Menurutnya, program bimbingan teknis, pelatih dan pembagian 10 juta bibit cabai ke Iwapi ini termasuk dalam program KRPL. Nantinya, lanjut dia, tak hanya fokus menggerakkan budidaya tanam cabai, namun juga mendorong rumah tangga bisa membudidayakan pangan lainnya seperti pembagian bibit ayam DOC dan bibit sayuran.
"Ibu-ibu di rumah sangat penting peranannya dalam urusan ketahanan pangan nasional, salah satunya yang bisa dilakukan yakni memenuhi kebutuhan pangan dari produksi skala rumahan sendiri," imbuh dia.
(izz)