Cabai Merah, Beras dan Rokok Kretek Penyumbang Terbesar Inflasi
A
A
A
JAKARTA - Angka inflasi 0,20% yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2017 sebagian besar disumbangkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas. Khususnya yakni cabai merah, beras, serta rokok kretek filter dan pertamax.
(Baca Juga: Harga Sembako Naik, Inflasi November 2017 Capai 0,20%
Kepala BPS Suhariyanto mengemukakan bahwa, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi dialami oleh kelompok bahan makanan yang sebesar 0,37% dan terendah di kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,09%.
"Bahan makanan inflasi 0,37%, andilnya terhadap inflasi adalah 0,09%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Untuk kelompok makanan, inflasi disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dan beras. Selain itu, kenaikan harga bawang merah, daging ayam ras, ikan segar, dan telur ayam ras juga turut memberikan andil terhadap inflasi meskipun tipis.
"Cabai merah andilnya 0,06%, kemudian beras kenaikannya tipis sekali tetapi karena bobot beras lumayan besar 3,75%, jadi andilnya sebesar 0,03%. Bawang merah andilnya 0,02%, dan daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras masing2 beri andil 0,01%. KOmoditas makanan yang berikan sumbangan ke deflasi adalah bawang putih 0,01%," imbuh dia.
Sementara untuk kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,22% dengan andil 0,04%. Dua komoditas utama yang memberikan andil terhadap inflasi adalah makanan jadi dan rokok. "Kenaikan harga mie dan rokok kretek filter masing-masing 0,01%," tuturnya.
Selanjutnya pada kelompok perumahan, air, listrik, dan gas inflasinya sebesar 0,13% dengan andil 0,03%. Sementara kelomok transportasi mengalami inflasi sebsar 0,09% dengan andil sebesar 0,01%.
"Inflasi perumahan air listrik dan gas, inflasinya 0,13% dan andilnya 0,03%. Sandang kecil sekali inflasinya 0,12% dan andilnya 0,01%. Transportasi kenaikan harga bensin pertamax di 72 kota jadi inflasi 0,09% dengan andil inflasi 0,01%. Jadi andilnya kecil," tandasnya.
(Baca Juga: Harga Sembako Naik, Inflasi November 2017 Capai 0,20%
Kepala BPS Suhariyanto mengemukakan bahwa, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi dialami oleh kelompok bahan makanan yang sebesar 0,37% dan terendah di kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,09%.
"Bahan makanan inflasi 0,37%, andilnya terhadap inflasi adalah 0,09%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Untuk kelompok makanan, inflasi disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dan beras. Selain itu, kenaikan harga bawang merah, daging ayam ras, ikan segar, dan telur ayam ras juga turut memberikan andil terhadap inflasi meskipun tipis.
"Cabai merah andilnya 0,06%, kemudian beras kenaikannya tipis sekali tetapi karena bobot beras lumayan besar 3,75%, jadi andilnya sebesar 0,03%. Bawang merah andilnya 0,02%, dan daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras masing2 beri andil 0,01%. KOmoditas makanan yang berikan sumbangan ke deflasi adalah bawang putih 0,01%," imbuh dia.
Sementara untuk kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,22% dengan andil 0,04%. Dua komoditas utama yang memberikan andil terhadap inflasi adalah makanan jadi dan rokok. "Kenaikan harga mie dan rokok kretek filter masing-masing 0,01%," tuturnya.
Selanjutnya pada kelompok perumahan, air, listrik, dan gas inflasinya sebesar 0,13% dengan andil 0,03%. Sementara kelomok transportasi mengalami inflasi sebsar 0,09% dengan andil sebesar 0,01%.
"Inflasi perumahan air listrik dan gas, inflasinya 0,13% dan andilnya 0,03%. Sandang kecil sekali inflasinya 0,12% dan andilnya 0,01%. Transportasi kenaikan harga bensin pertamax di 72 kota jadi inflasi 0,09% dengan andil inflasi 0,01%. Jadi andilnya kecil," tandasnya.
(akr)