Penguatan IHSG Diprediksi Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak menguat terbatas dengan range 5.978-6.036.
Lanjar mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal berhasil rebound tepat pada support -2 Standart Deviasi regresi trend dan whipsaw pada level MA50.
"Indikasi penguatan lebih lanjut menguji angka psikologis 6.000 cukup kuat meskipun indikator dan momentum tidak begitu optimis. Indikator Stochastic bergerak bearish negatif dengan RSI yang rebound pada middle area," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup sedikit menghapus kerugian pada akhir pekan sebelumnya dengan naik 46,05 poin dilevel 5.998,19 mencoba bertahan pada zona level psikologis 6.000.
Indeks konsumer menjadi pendorong penguatan diawal pekan dengan saham HSMP dann ICBP memimpin penguatan. Tingkat inflasi yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi yang mendasari optimisme investor dalam prospek suku bunga diakhir tahun melihat pertumbuhan kredit yang masih jauh dibawah target. "Investor asing tercatat net sell Rp845,32 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ASII, ASRI, BDMN, HRUM, INCO, INDF, SMGR, WIKA, ELSA, PTPP, dan SMSM.
Lanjar mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal berhasil rebound tepat pada support -2 Standart Deviasi regresi trend dan whipsaw pada level MA50.
"Indikasi penguatan lebih lanjut menguji angka psikologis 6.000 cukup kuat meskipun indikator dan momentum tidak begitu optimis. Indikator Stochastic bergerak bearish negatif dengan RSI yang rebound pada middle area," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup sedikit menghapus kerugian pada akhir pekan sebelumnya dengan naik 46,05 poin dilevel 5.998,19 mencoba bertahan pada zona level psikologis 6.000.
Indeks konsumer menjadi pendorong penguatan diawal pekan dengan saham HSMP dann ICBP memimpin penguatan. Tingkat inflasi yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi yang mendasari optimisme investor dalam prospek suku bunga diakhir tahun melihat pertumbuhan kredit yang masih jauh dibawah target. "Investor asing tercatat net sell Rp845,32 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ASII, ASRI, BDMN, HRUM, INCO, INDF, SMGR, WIKA, ELSA, PTPP, dan SMSM.
(ven)