BPS: Inflasi Mei 2022 Tertinggi sejak Desember 2017
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan, pada bulan Mei 2022, terjadi inflasi 0,40% secara bulanan (month-to-month/mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,42. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2022) adalah sebesar 2,56%.
"Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun, yakni Mei 2022 terhadap Mei 2021 adalah sebesar 3,55%," ujar Margo dalam rilis resmi statistik secara virtual di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Jika ditarik ke belakang, kata dia, angka inflasi 3,55% ini merupakan angka tertinggi sejak Desember tahun 2017 yaitu inflasi 3,61%.
Margo membeberkan bahwa komoditas penyumbang inflasi di bulan Mei adalah tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah. Jika dilihat per komponennya, komponen harga bergejolak memberikan andil terbesar sebesar 0,16%.
"Jika dilihat penyebabnya, penyebab utamanya adalah dari telur ayam ras, bawang merah, dan daging sapi,” ungkapnya.
“Penyumbang kedua untuk inflasi menurut komponennya adalah komponen inti yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,15%, dengan komoditas dominan pendorong inflasi pada komponen inti diantaranya adalah ikan segar, nasi dengan lauk, dan roti manis," urainya.
Penyumbang yang ketiga untuk inflasi menurut komponennya adalah komponen harga yang diatur oleh pemerintah dengan andil 0,09% dan ini lebih disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara.
"Terjadi tren peningkatan dari andil komponen harga yang diatur pemerintah karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan untuk melakukan penyesuaian tarif produksi untuk angkutan penumpang dalam negeri, serta adanya kebijakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax beberapa waktu lalu," tambahnya.
"Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun, yakni Mei 2022 terhadap Mei 2021 adalah sebesar 3,55%," ujar Margo dalam rilis resmi statistik secara virtual di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Jika ditarik ke belakang, kata dia, angka inflasi 3,55% ini merupakan angka tertinggi sejak Desember tahun 2017 yaitu inflasi 3,61%.
Margo membeberkan bahwa komoditas penyumbang inflasi di bulan Mei adalah tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah. Jika dilihat per komponennya, komponen harga bergejolak memberikan andil terbesar sebesar 0,16%.
"Jika dilihat penyebabnya, penyebab utamanya adalah dari telur ayam ras, bawang merah, dan daging sapi,” ungkapnya.
“Penyumbang kedua untuk inflasi menurut komponennya adalah komponen inti yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,15%, dengan komoditas dominan pendorong inflasi pada komponen inti diantaranya adalah ikan segar, nasi dengan lauk, dan roti manis," urainya.
Penyumbang yang ketiga untuk inflasi menurut komponennya adalah komponen harga yang diatur oleh pemerintah dengan andil 0,09% dan ini lebih disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara.
"Terjadi tren peningkatan dari andil komponen harga yang diatur pemerintah karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan untuk melakukan penyesuaian tarif produksi untuk angkutan penumpang dalam negeri, serta adanya kebijakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax beberapa waktu lalu," tambahnya.