Tiga Langkah Antisipatif Menjaga Kestabilan Harga Bahan Pokok

Sabtu, 09 Desember 2017 - 02:12 WIB
Tiga Langkah Antisipatif...
Tiga Langkah Antisipatif Menjaga Kestabilan Harga Bahan Pokok
A A A
YOGYAKARTA - Menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi dengan Pemerintah Daerah. Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih menghadiri Rapat Koordinasi (rakor) Kesiapan Bapok Menghadapi Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Yogyakarta.

“Hasil pantauan kami menjunjukkan harga-harga bapok di Yogyakarta terkendali dan pasokannya cukup untuk menghadapi Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Pemerintah akan terus memastikan stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan dalam menghadapi HBKN,” kata Lasminingsih seperti dikutip dari laman resmi Kemendag.

Lasminingsih menilai Pemerintah tetap perlu menempuh tiga langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan harga. Langkah-langkah tersebut adalah mengidentifikasi ketersediaan pasokan dan memantau harga secara nasional di masing-masing daerah; mengidentifikasi kesiapan instansi dan pelaku usaha untuk menghindari kekurangan stok atau gangguan distribusi.

Selanjutnya meningkatkan pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang kedaluwarsa, barang selundupan, serta barang impor yang tidak aman dikonsumsi atau digunakan. “Pemerintah Pusat tetap melakukan koordinasi dengan Dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok. Hal ini untuk menjamin masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan khidmat, tenang, bahagia dan tetap tersenyum,” ungkap Lasminingsih.

Terkait bencana alam yang belum lama ini terjadi di beberapa daerah sekitar Yogyakarta, tercatat harga di pasar tetap stabil dan aman, hal tersebut dikarenakan kesigapan pihak-pihak terkait terutama Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, dan pihak terkait lainnya dalam berkoordinasi sehingga ketersediaan barang masih mencukupi.

Berdasarkan hasil pemantauan per 7 Desember 2017, harga bapok di Yogyakarta relatif stabil. Tercatat untuk beras pada Rp9.667/kg, gula Rp12.333/kg, minyak goreng Rp11.333/liter, kedelai impor Rp9.000/kg, daging sapi (paha belakang) Rp120.000/kg, daging ayam Rp30.667/kg, cabe merah besar Rp31.000/kg, bawang merah Rp21.000/kg, telur ayam Rp23.500/kg, cabe merah keriting Rp31.000/kg, bawang putih Rp18.000/kg, dan cabe rawit merah Rp16.667/kg.

Rakor hari ini di Yogyakarta merupakan bagian dari rangkaian rakor dalam menghadapi HBKN. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memimpin rakor serupa di Pontianak, Kalimantan Barat pada Selasa, 21 November 2017 dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti di Ambon, Maluku pada Senin, 27 November 2017.

Pada 11-17 Oktober 2017 lalu, Kemendag telah melakukan pemantauan awal harga dan pasokan ke Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatra Utara yang mayoritas penduduknya merayakan Natal.

Hasil pemantauan menunjukkan secara umum harga bapok di enam daerah ini relatif stabil. Pasokan beras, gula, dan minyak goreng di gudang BULOG Divre setempat cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, toko modern juga konsisten menerapkan HET gula Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan daging beku Rp80.000/kg. Sebagian toko modern juga sudah menerapkan HET beras.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0894 seconds (0.1#10.140)