Harga Eceran Tertinggi LPG 3 Kg Diklaim Terkendali
A
A
A
MANADO - Harga eceran tertinggi (HET) gas 3 Kg di Sulawesi Utara (Sulut) diklaim masih terkendali dengan rata-rata HET di pangkalan sebesar Rp18.000. Hal ini diketahui setelah Gubernur Sulut Olly Dondokambey melakukan mengecek langsung ketersediaan elpiji dan harga bahan pokok (bapok) jelang Natal dan Tahun Baru 2018.
Pihak Pertamina sendiri menjamin ketersediaan stok LPG 3 kg pada Desember 2017 di Sulut guna memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya ditujukan bagi masyarakat tidak mampu yang berhak untuk mengkonsumsi LPG bersubsidi. Gubernur Olly mengunjungi sebuah pangkalan gas LPG di Mahakeret dan berdialog dengan perwakilan Pertamina Sulutenggo Gunawan Wibisono.
Guna mengamankan stok dan ketersediaan LPG 3 kg, beberapa langkah telah ditempuh Pertamina d iantaranya menambah pasokan di sejumlah titik. Selanjutnta melakukan pengecekan langsung ke lapangan serta menggelar operasi pasar murah di beberapa daerah.
“Kerjasama bersama pihak-pihak seperti pemda setempat, Hiswana Migas serta elemen masyarakat senantiasa kami optimalkan, tentunya hal ini akan membantu menjaga ketersediaan LPG 3 kg sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi LPG dengan perasaan tenang," kata Wibisono.
Sementara terkait dengan kebutuhan bahan pokok, harga relatif masih stabil. Meskiada sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga tidak terlalu besar. "Jadi, saya kira ini yang perlu kita lihat ternyata harganya bagus, stabil. Disitu juga ada kios Bulog untuk operasi pasar, termasuk beras, minyak, gula, telur serta bahan pokok lainnya. Karena bahan pokok ini sangat berpengaruh bagi orang Sulawesi Utara," kata Gubernur Olly.
"Walaupun ada kenaikan seribu rupiah bahan pokok lainnya tapi keesokan harinya turun kembali dan kalaupun harganya naik kembali harganya tidak akan meningkat drastis," sambungnya saat sidak di Pasar Bersehati.
Kegiatan itu diikuti Kadisperindag Jenny karouw, Kepala Biro Umum yang juga Kepala Biro PKKP Clay June Dondokambey, Kepala Biro Ekonomi & SDA Franky Manumpil, perwakilan Bank Indonesia, Kepala Dinas Perkebunan Refli Ngantung, SP dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ronald Sorongan.
Harga-harga yang terpantau stabil yakni beras Rp11.000 per kg, gula Rp13.000 per kg, minyak goreng Rp12.000 per liter, tepung terigu Rp9.000 per kg, kedelai impor Rp11.000 per kg, daging sapi Rp105.000 per kg, daging ayam Rp29.000 per kg, dan telur ayam Rp25.600 per kg.
Sementara itu, harga yang terpantau turun dibanding minggu lalu adalah bawang merah dan bawang putih Rp28.000 per kg turun 6,67% dari Rp30.000 per kg, cabe rawit merah Rp36.000 per kg turun 5,26% dari Rp38.000 per kg. Di sisi lain, harga yang terpantau naik hanya cabe merah keriting Rp26.000 per kg naik Rp2.000 per kg menjadi Rp28.000 per kg.
Pihak Pertamina sendiri menjamin ketersediaan stok LPG 3 kg pada Desember 2017 di Sulut guna memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya ditujukan bagi masyarakat tidak mampu yang berhak untuk mengkonsumsi LPG bersubsidi. Gubernur Olly mengunjungi sebuah pangkalan gas LPG di Mahakeret dan berdialog dengan perwakilan Pertamina Sulutenggo Gunawan Wibisono.
Guna mengamankan stok dan ketersediaan LPG 3 kg, beberapa langkah telah ditempuh Pertamina d iantaranya menambah pasokan di sejumlah titik. Selanjutnta melakukan pengecekan langsung ke lapangan serta menggelar operasi pasar murah di beberapa daerah.
“Kerjasama bersama pihak-pihak seperti pemda setempat, Hiswana Migas serta elemen masyarakat senantiasa kami optimalkan, tentunya hal ini akan membantu menjaga ketersediaan LPG 3 kg sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi LPG dengan perasaan tenang," kata Wibisono.
Sementara terkait dengan kebutuhan bahan pokok, harga relatif masih stabil. Meskiada sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga tidak terlalu besar. "Jadi, saya kira ini yang perlu kita lihat ternyata harganya bagus, stabil. Disitu juga ada kios Bulog untuk operasi pasar, termasuk beras, minyak, gula, telur serta bahan pokok lainnya. Karena bahan pokok ini sangat berpengaruh bagi orang Sulawesi Utara," kata Gubernur Olly.
"Walaupun ada kenaikan seribu rupiah bahan pokok lainnya tapi keesokan harinya turun kembali dan kalaupun harganya naik kembali harganya tidak akan meningkat drastis," sambungnya saat sidak di Pasar Bersehati.
Kegiatan itu diikuti Kadisperindag Jenny karouw, Kepala Biro Umum yang juga Kepala Biro PKKP Clay June Dondokambey, Kepala Biro Ekonomi & SDA Franky Manumpil, perwakilan Bank Indonesia, Kepala Dinas Perkebunan Refli Ngantung, SP dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ronald Sorongan.
Harga-harga yang terpantau stabil yakni beras Rp11.000 per kg, gula Rp13.000 per kg, minyak goreng Rp12.000 per liter, tepung terigu Rp9.000 per kg, kedelai impor Rp11.000 per kg, daging sapi Rp105.000 per kg, daging ayam Rp29.000 per kg, dan telur ayam Rp25.600 per kg.
Sementara itu, harga yang terpantau turun dibanding minggu lalu adalah bawang merah dan bawang putih Rp28.000 per kg turun 6,67% dari Rp30.000 per kg, cabe rawit merah Rp36.000 per kg turun 5,26% dari Rp38.000 per kg. Di sisi lain, harga yang terpantau naik hanya cabe merah keriting Rp26.000 per kg naik Rp2.000 per kg menjadi Rp28.000 per kg.
(akr)