Xi Jinping Temui Macron, Redam Gelagat Perang Dagang China dengan Uni Eropa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menemui mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, dan Kepala Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, pada Senin (6/5), untuk menyelesaikan ketidaksepakatan ekonomi antara Brussels dan Beijing.
Xi tiba di Prancis, Minggu (5/5) untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari, memulai perjalanan pertamanya ke Eropa dalam lima tahun terakhir. Pemimpin Tiongkok ini selanjutnya akan menuju Serbia dan Hungaria.
"Dunia saat ini telah memasuki periode baru turbulensi dan perubahan," kata Xi pada awal pertemuan trilateral di Paris, dikutip Russian Today, Rabu (8/5/2024).
"Sebagai dua kekuatan penting di dunia, China dan Eropa harus terus memberikan kontribusi baru bagi perdamaian dan pembangunan dunia," imbuh Xi.
Pertemuan di Paris ini terutama berfokus pada perselisihan perdagangan antara Beijing dan Uni Eropa. Menurut Macron, Eropa dan China harus menyelesaikan kesulitan struktural, khususnya dalam hal perdagangan.
"Masa depan benua kita juga akan sangat jelas bergantung pada kapasitas kita untuk mengembangkan lebih lanjut hubungan kita dengan China secara seimbang,” kata presiden Prancis ini dalam pertemuan di Istana Elysee.
Macron telah mendorong Brussels untuk bersikap tegas terhadap China, menuduhnya membanjiri pasar dengan kendaraan listrik murah. Uni Eropa meluncurkan investigasi tahun lalu terhadap subsidi China, sementara Beijing telah mengancam akan mengenakan tarif impor Brendi buatan Prancis.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Xi tiba di Prancis, Minggu (5/5) untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari, memulai perjalanan pertamanya ke Eropa dalam lima tahun terakhir. Pemimpin Tiongkok ini selanjutnya akan menuju Serbia dan Hungaria.
"Dunia saat ini telah memasuki periode baru turbulensi dan perubahan," kata Xi pada awal pertemuan trilateral di Paris, dikutip Russian Today, Rabu (8/5/2024).
"Sebagai dua kekuatan penting di dunia, China dan Eropa harus terus memberikan kontribusi baru bagi perdamaian dan pembangunan dunia," imbuh Xi.
Pertemuan di Paris ini terutama berfokus pada perselisihan perdagangan antara Beijing dan Uni Eropa. Menurut Macron, Eropa dan China harus menyelesaikan kesulitan struktural, khususnya dalam hal perdagangan.
"Masa depan benua kita juga akan sangat jelas bergantung pada kapasitas kita untuk mengembangkan lebih lanjut hubungan kita dengan China secara seimbang,” kata presiden Prancis ini dalam pertemuan di Istana Elysee.
Macron telah mendorong Brussels untuk bersikap tegas terhadap China, menuduhnya membanjiri pasar dengan kendaraan listrik murah. Uni Eropa meluncurkan investigasi tahun lalu terhadap subsidi China, sementara Beijing telah mengancam akan mengenakan tarif impor Brendi buatan Prancis.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(nng)