Rencana Bisnis MNC Kapital dan Anak Usaha di 2018
A
A
A
JAKARTA - Group CFO PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) atau MNC Financial Services Totok Sugiharto membeberkan rencana bisnis perseroan tahun depan. Rencana bisnis ini termasuk untuk tujuh unit bisnis yang ada di bawah MNC Financial Services.
Dia mengungkapkan, untuk perbankan pihaknya akan merealisasikan rencana MNC Bank sebagai digital bank di Tanah Air. MNC Bank merupakan salah satu motor penggerak dari sektor jasa keuangan di MNC Group.
"Jadi di industri kita ada tujuh unit bisnis, yang pertama adalah bank. Bank ini adalah motor penggerak financial service. Dan kita beruntung punya bank yang punya potensi pasar terbuka besar sekali. Kita punya produk yang cukup variatif dan saat ini lagi kembangkan juga kartu kredit," katanya di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Apalagi, pada tahun-tahun mendatang sektor jasa keuangan akan didominasi generasi milenial yang melek dengan digialisasi. Sebab itu, digitalisasi perbankan akan menjadi salah satu fokus perseroan di tahun mendatang.
"Bank ini memang kita desain untuk menjadi digital bank. Itu adalah challenge, kalau kita lihat generasi ke depan di financial service akan didominasi generasi Y dan Z yang tentunya mereka lebih familiar dengan industri digital. Itu fokus pengembangan kita ke depan," tuturnya.
Selanjutnya, MNC Finance yang fokus pada pembiayaan konsumer. Menurut dia, industri ini juga berkembang bagus dan memiliki potensi yang sangat besar. Tahun depan, MNC Finance akan fokus untuk menurunkan cost of fund dari MNC Finance.
"Karena ini (MNC Finance) sudah cukup besar maka kita akan fokus juga menurunkan cost of fund. Jadi, kita banyak kerja sama dengan bank buku empat, yang mana bank itu lebih banyak memberikan cost of fund yang sangat kompetitif," terang dia.
Untuk MNC Leasing, meskipun baru tiga tahun berdiri namun sudah mampu meningkatkan asetnya dari Rp70 miliar menjadi Rp700 miliar. Net performing dari MNC Leasing ini sangat bagus di bawah 1%, sehingga ke depan fokusnya akan menurunkan cost of money dari MNC Leasing.
"Kita sudah punya network bank yang cukup banyak, terutama ada bank asing. Di mana bank asing melihat ada dua potensi besar yang berkembang bersama kami, pertama kami itu perusahaan grup besar. Kedua, di industri financial services kami punya bank, jadi ini keuntungan buat industri kami untuk bisa berkembang lebih baik dengan kompetitor," jelas Totok.
Sementara MNC Insurance, dia menilai bahwa baik asuransi umum dan asuransi jiwa memiliki potensi berkembang yang sangat tinggi. Apalagi, pertumbuhan MNC Insurance untuk asuransi umum sangat tinggi yaitu 30%, dibanding rerata pertumbuhan asuransi umum di Tanah Air yang hanya sekitar 5%.
Sedangkan MNC Sekuritas, Totok menganggap bahwa potensinya di tahun mendatang sangat besar. Terutama, karena banyaknya perusahaan yang akan melakukan innitial public offering (IPO) ataupun right issue.
"Kalau kita lihat pertumbuhan industri yang melakukan IPO, right issue dan lainnya, kami adalah salah satu broker yang punya kemampuan modal kerja di atas Rp200 miliar. Dan itu sangat selected. Kami juga sudah disupport bank untuk financing margin ini baik bank pemerintah, swasta dan bank asing. Terutama ada bank asing yang support kami untuk financing margin," terang dia.
Masih menurut Totok, untuk MNC Asset Management pada tahun ini diperkirakan asetnya bisa tembus Rp5 triliun. Tahun depan ditargetkan bisa naik menjadi Rp7,2 triliun. Dia pun menargetkan tahun depan, MNC Asset Management bisa menjadi 15 besar di Indonesia.
"Jadi, itu merupakan angka signifikan, target kami untuk aset management company tahun depan bisa masuk dalam 15 besar nasional maupun asing yang ada di Indonesia. Itu merupakan target yang sangat challenging untuk kami, tapi kami yakin bisa capai itu karena support dari chairman dan bisnis endolement yang sangat kuat untuk bisnis MNC saat ini," jelasnya.
Dia mengungkapkan, untuk perbankan pihaknya akan merealisasikan rencana MNC Bank sebagai digital bank di Tanah Air. MNC Bank merupakan salah satu motor penggerak dari sektor jasa keuangan di MNC Group.
"Jadi di industri kita ada tujuh unit bisnis, yang pertama adalah bank. Bank ini adalah motor penggerak financial service. Dan kita beruntung punya bank yang punya potensi pasar terbuka besar sekali. Kita punya produk yang cukup variatif dan saat ini lagi kembangkan juga kartu kredit," katanya di Gedung MNC Financial Center, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Apalagi, pada tahun-tahun mendatang sektor jasa keuangan akan didominasi generasi milenial yang melek dengan digialisasi. Sebab itu, digitalisasi perbankan akan menjadi salah satu fokus perseroan di tahun mendatang.
"Bank ini memang kita desain untuk menjadi digital bank. Itu adalah challenge, kalau kita lihat generasi ke depan di financial service akan didominasi generasi Y dan Z yang tentunya mereka lebih familiar dengan industri digital. Itu fokus pengembangan kita ke depan," tuturnya.
Selanjutnya, MNC Finance yang fokus pada pembiayaan konsumer. Menurut dia, industri ini juga berkembang bagus dan memiliki potensi yang sangat besar. Tahun depan, MNC Finance akan fokus untuk menurunkan cost of fund dari MNC Finance.
"Karena ini (MNC Finance) sudah cukup besar maka kita akan fokus juga menurunkan cost of fund. Jadi, kita banyak kerja sama dengan bank buku empat, yang mana bank itu lebih banyak memberikan cost of fund yang sangat kompetitif," terang dia.
Untuk MNC Leasing, meskipun baru tiga tahun berdiri namun sudah mampu meningkatkan asetnya dari Rp70 miliar menjadi Rp700 miliar. Net performing dari MNC Leasing ini sangat bagus di bawah 1%, sehingga ke depan fokusnya akan menurunkan cost of money dari MNC Leasing.
"Kita sudah punya network bank yang cukup banyak, terutama ada bank asing. Di mana bank asing melihat ada dua potensi besar yang berkembang bersama kami, pertama kami itu perusahaan grup besar. Kedua, di industri financial services kami punya bank, jadi ini keuntungan buat industri kami untuk bisa berkembang lebih baik dengan kompetitor," jelas Totok.
Sementara MNC Insurance, dia menilai bahwa baik asuransi umum dan asuransi jiwa memiliki potensi berkembang yang sangat tinggi. Apalagi, pertumbuhan MNC Insurance untuk asuransi umum sangat tinggi yaitu 30%, dibanding rerata pertumbuhan asuransi umum di Tanah Air yang hanya sekitar 5%.
Sedangkan MNC Sekuritas, Totok menganggap bahwa potensinya di tahun mendatang sangat besar. Terutama, karena banyaknya perusahaan yang akan melakukan innitial public offering (IPO) ataupun right issue.
"Kalau kita lihat pertumbuhan industri yang melakukan IPO, right issue dan lainnya, kami adalah salah satu broker yang punya kemampuan modal kerja di atas Rp200 miliar. Dan itu sangat selected. Kami juga sudah disupport bank untuk financing margin ini baik bank pemerintah, swasta dan bank asing. Terutama ada bank asing yang support kami untuk financing margin," terang dia.
Masih menurut Totok, untuk MNC Asset Management pada tahun ini diperkirakan asetnya bisa tembus Rp5 triliun. Tahun depan ditargetkan bisa naik menjadi Rp7,2 triliun. Dia pun menargetkan tahun depan, MNC Asset Management bisa menjadi 15 besar di Indonesia.
"Jadi, itu merupakan angka signifikan, target kami untuk aset management company tahun depan bisa masuk dalam 15 besar nasional maupun asing yang ada di Indonesia. Itu merupakan target yang sangat challenging untuk kami, tapi kami yakin bisa capai itu karena support dari chairman dan bisnis endolement yang sangat kuat untuk bisnis MNC saat ini," jelasnya.
(izz)