Gunung Agung Erupsi, Pertemuan IMF-WB Tetap Fokus di Bali

Rabu, 13 Desember 2017 - 19:26 WIB
Gunung Agung Erupsi,...
Gunung Agung Erupsi, Pertemuan IMF-WB Tetap Fokus di Bali
A A A
KARANGASEM - Panitia Nasional International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018 mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung, Rendang, Karangasem, hari ini.

Mereka menanyakan bagaimana kondisi Gunung Agung kepada pihak Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi. Meski saat ini Gunung Agung statusnya masih awas pihak panitia IMF belum ada rencana memindahkan acara tersebut ke provinsi lain. Diketahui, acara IMF tersebut akan digelar pada 2018.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Kementerian Keuangan RI Susiwijono Moegiarso mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak menyiapkan skenario untuk memindahkan acara IMF ke kota lain.

"Tidak ada kota lain yang sanggup menjadi lokasi diselenggarakannya acara tersebut, mengingat banyaknya peserta yang akan hadir. Yakni mencapai 18.000 perserta dari 189 negara yang ada di dunia," katanya di Bali, Rabu (13/12/2017).

Menurutnya, apapun yang terjadi, persiapan yang dilakukan sejauh ini fokus di Bali. "Dan kami sama-sama berdoa, dan optimis Bali tetap bisa menjadi tuan rumah, karea kami tidak pernah ada upaya membuat plan B," imbuhnya.

Dia menegaskan, sangat optimis pertemuan yang sangat besar tersebut bisa tetap dilaksanakan di Bali. Lokasi IMF berada di Nusa Dua, Bali, sehingga jauh dari Gunung Agung sekitar 75 kilometer.

Pihaknya mengaku kedatanganya ke Pos Pantau Gunung Agung memang benar-benar ingin mengetahui perkembangan gunung tersebut. Ada beberapa hal menarik yakni aktivitas Gunung Agung yang sejak 30 November 2017 mengalami tren penurunan.

Pemerintah berharap tidak akan ada letusan puncak yang lebih besar lagi dibanding yang terjadi pada 25 November 2017. Saat ini yang menarik adalah apa yang dipahami masyarakat memang agak berbeda dari yang sebenarnya, di mana status Gunung Agung yang level IV ini hanya berlaku di zona berbahaya dengan jarak 12 hingga 14 kilometer dari gunung tersebut.

"Banyak orang yang memahaminya level IV atau awas ini untuk seluruh Bali, sehingga banyak tamu yang batal datang kesini dan beberapa negara membuat warning. Hal tersebut yang tidak kami inginkan dan harus diluruskan," jelas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8359 seconds (0.1#10.140)