SKK Migas Dorong Industri Hulu Migas Tekan Biaya Operasional

Kamis, 14 Desember 2017 - 11:26 WIB
SKK Migas Dorong Industri Hulu Migas Tekan Biaya Operasional
SKK Migas Dorong Industri Hulu Migas Tekan Biaya Operasional
A A A
Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) masih menghadapi tantangan besar berupa turunnya nilai investasi akibat rendahnya harga minyak dunia.

Agar dapat bertahan menjalankan kegiatan di sektor hulu migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong pemerintah, investor, maupun industri pendukungnya menghasilkan keputusan bisnis yang lebih efektif dan efisien.

Tidak hanya di kegiatan inti hulu migas, SKK Migas juga mendorong efisiensi di segala bidang, tidak terkecuali operasional kantor (general affairs) mulai dari sewa gedung, transportasi untuk mobilisasi pekerja, fasilitas dan peralatan kantor, fasilitas kedinasan, serta travel dan akomodasi perjalanan dinas.

“SKK Migas terus berusaha menjaga kesinambungan kegiatan hulu migas, berupaya untuk terus efisien di berbagai aspek, termasuk menjaga iklim investasi agar industri ini tetap menarik bagi investor,” kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi saat membuka General Affairs (GA) Forum 2017 di kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Dia mencontohkan, SKK Migas telah melakukan efisiensi operasional. Untuk gedung, pengurangan luas area ruang kantor yang disewa menghemat Rp70 miliar untuk lima tahun. Efisiensi anggaran untuk rapat luar kantor mulai tahun 2017 ini diperkirakan mencapai Rp51 miliar per tahun.

Sementara itu, dalam pengajuan anggaran general affairs oleh seluruh kontraktor kontrak kerja sama dalam rencana program dan anggaran (WP&B) tahun 2017, tercapai kontribusi efisiensi senilai Rp350 miliar. “Hal ini bisa dicapai melalui komunikasi dan koordinasi intensif, terbentuknya kelompok kerja, serta rekomendasi standarisasi pengelolaan general affairs,” kata Kepala Divisi Fasilitas Kantor dan Keuangan SKK Migas Sapta Nugraha.

GA Forum 2017 diselenggarakan sebagai wadah bertukar pikiran dan benchmarking bagi pengelola general affairs melibatkan pelaku industri hulu migas maupun industri lainnya. Tahun ini, kegiatan yang dihadiri 300 orang peserta ini mengangkat tema “Smart Facility Management to Enhance Business Process and Eficiency”.

Forum tersebut menghadirkan Finance and Administration Director, MRT Jakarta, Tuhiyat sebagai pembicara utama dan belasan narasumber dari SKK Migas, Unilever Indonesia, Bank Mandiri, Grad Indonesia, Microsoft Indonesia, Citilink, Chevron, dan lainnya. Selain itu, digelar pemeran yang melibatkan beberapa perusahaan, semisal Telkomsel dan Garuda Indonesia.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2967 seconds (0.1#10.140)