Tekan Kemiskinan, Hendi Gagas City Walk

Kamis, 21 Desember 2017 - 02:27 WIB
Tekan Kemiskinan, Hendi Gagas City Walk
Tekan Kemiskinan, Hendi Gagas City Walk
A A A
SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, menggagas konsep 'City Walk Kampung', untuk penataan wilayah dan peningkatan ekonomi masyarakat. Rencananya konsep tersebut akan direalisasikan pada tahun 2018 mendatang.

Gagasan tersebut diutarakan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Semarang, di Balaikota Semarang, Rabu (20/12/2017).

Hendi menjelaskan, sejumlah contoh konsep city walk yang sudah ada di berbagai negara seperti di Jepang dan Italia. Hendi secara tegas meminta agar contoh tersebut dapat diadopsi pada upaya pemberdayaan kampung-kampung di Kota Semarang.

"Coba diamati, tata ruang perkampungan di Kota Semarang dengan contoh-contoh city walk tadi kan punya kesamaan, yaitu koridor ruang terbuka yang diapit oleh ruang privat di kanan kirinya," jelas Hendi.

Ia menyebutkan, kalau city walk, ruang privatnya punya fungsi komersial, sedangkan kalau di kampung tidak, jadi fungsi komersial itu yang akan didorong. Maka untuk mendukung gagasan ini, ia mengharapkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Semarang turun membina masyarakat di kampung-kampung untuk menjadi pelaku UMKM sesuai bidangnya masing-masing.

"Jadi fokusnya dua, membuat ruang terbuka yang semenarik mungkin, dan membina masyarakat di sekitar ruang terbuka tersebut untuk membuka usaha agar mendapatkan pemasukan tambahan," tegasnya.

City walk sendiri di Indonesia sebenarnya lebih banyak dikenal sebagai konsep desain ruang pusat-pusat perbelanjaan. Desain tersebut berupa ruang terbuka yang menarik untuk pejalan kaki untuk menghubungkan beberapa fungsi komersial dan ritel.

Konsep city walk diusung menyusul kesuksesan Pemerintah Kota Semarang dalam pembangunan 113 Kampung Tematik pada 16 Kecamatan di Kota Semarang. Kampung tematik mampu merubah wajah kampung yang semula kumuh menjadi lebih tertata, juga mampu mendorong perubahan sosial serta peningkatan ekonomi di kampung-kampung tersebut.

Alhasil angka kemiskinan di Kota Semarang, trennya terus menurun dari tahun ke tahun. Bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2016, Kota Semarang hanya tinggal menyisakan persentase kemiskinan sebesar 4,85%, yang mana merupakan angka kemiskinan terendah dari seluruh daerah di Jawa Tengah.

Bahkan angka persentase penduduk miskin Kota Semarang sebesar 4,85%, tercatat juga jauh lebih rendah dari kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia, sebut saja Kota Surabaya yang sebesar 5,63%, atau Kota Medan yang sebesar 9,30%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4438 seconds (0.1#10.140)