Harga Daging Sapi di Salatiga Tembus Rp125.000/Kg

Jum'at, 22 Desember 2017 - 00:08 WIB
Harga Daging Sapi di...
Harga Daging Sapi di Salatiga Tembus Rp125.000/Kg
A A A
SALATIGA - Menjelang Hari Raya Natal, harga daging sapi di Salatiga, Jawa Tengah, merangkak naik. Saat ini, harga daging sapi kualitas paling baik (nomor satu) mencapai Rp125.000 per kg atau mengalami kenaikan sebesar Rp10.000 dari harga semula senilai Rp115.000 per kg.

Sedangkan harga daging sapi kualitas nomor dua, naik Rp20.000 dari harga semula Rp100.000 per kg menjadi Rp120.000 per kg. Sementara harga daging ayam ras juga mengalami kenaikan. Harga daging ayam ras di Pasar Raya I dipatok Rp31.000 per kg atau naik Rp3.000 dari harga beberapa hari sebelumnya, sebesar Rp28.000 per kg. Adapun harga telur ayam saat ini, mencapai Rp22.000 per kg.

"Harga daging dan telur sejak November hingga Desember ini mengalami flutuasi yang sangat signifikan. Harga daging sapi pada awal November hingga pertengahan Desember berkisar antara Rp100.000 hingga Rp115.000 per kg. Saat ini harga daging sapi kualitas nomor satu mencapai Rp125.000 per kg. Sedangkan harga daging sapi kualitas nomor dua Rp120.000 per kg," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Muthoin, Kamis (21/12/2017).

Dia menjelaskan, selain harga daging, beberapa barang kebutuhan pokok masyarakat juga mengalami kenaikkan. Harga beras IR 64 kualitas medium naik Rp300 per kg dari harga sebelumnya Rp9.000 atau menjadi Rp9.300 per kg. Kemudian harga cabai teropong naik Rp3.000 per kg dari harga sebelumnya Rp32.000 menjadi Rp35.000 per kg.

Menurut dia, kenaikan harga daging disebabkan adanya peningkatan permintaan konsumen menjelang Natal. Sedangkan kenaikan harga cabai dipicu oleh minimnya stok di pasaran lantaran banyak petani yang mengalami gagal panen.

"Menjelang perayaan Natal, permintaan daging sapi, ayam dan telur ayam meningkat tajam sehingga harga mengalami fluktuasi. Berbeda dengan cabai, harga naik karena stok di pasaran sedikit sebab banyak petani yang tidak panen," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang ayam di Pasar Raya I Narimah, 50, mengatakan, kenaikan harga daging ayam disebabkan stok ayam hidup terbatas menyusul banyak peternak yang gagal panen akibat faktor cuaca buruk. "Stok ayam dari distributor berkurang karena peternak gagal panen. Ayam banyak yang mati lantaran faktor cuaca. Sedangkan permintaan konsumen belakangan meningkat sehingga harga naik," ucapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1825 seconds (0.1#10.140)