APL Lakukan Edukasi Inovasi Menghadapi Ancaman Global
A
A
A
JAKARTA - Pengembang properti, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) memberikan edukasi inovasi lewat program Aku Anak Indonesia Hebat (AAIH). Program yang diselenggarakan melalui Yayasan Agung Podomoro Land ini bekerja sama dengan FBI (Formula Bisnis Indonesia) dan SociopreneurID. Program AAIH dihadiri oleh kurang lebih 150 anak-anak dan orang tua murid Sekolah Tunas Alam Mulia (TPA Bantar Gebang), Bekasi.
"Kami menyadari bahwa anak-anak merupakan kunci utama pembangunan suatu bangsa. Penanaman pondasi kebangsaan yang kuat sejak dini pada anak-anak akan menjadikan mereka sebagai individu yang tangguh, penguat keluarga dan berkepribadian nasionalis, terutama dalam menghadapi berbagai kendala dan ancaman di masa mendatang," ujar Direktur Utama APLN, Comas Batubara dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/12/2017).
Cosmas menyebutkan, kegiatan itu sejalan dengan salah satu misi Yayasan Agung Podomoro Land yaitu mewujudkan masyarakat sejahtera secara individu melalui karya dan nyata yang inovatif dan berkelanjutan.
Program bela negara ini dilatarbelakangi oleh adanya enam ancaman global yang terdiri dari populasi penduduk Indonesia, krisis energi dan cadangan minyak dunia menipis, krisis air dan pangan, terorisme, penyalahgunaan narkoba, dan persaingan ekonomi global. AIHH bertujuan dalam membangun ekosistem pengembangan manusia Indonesia yang seutuhnya sebagai solusi akan ancaman tersebut.
Beberapa kegiatan di AAIH ini meliputi menuliskan cita-cita, pembuatan karya seni daur ulang, menyusun kancing menjadi gambar (mengolah barang biasa menjadi barang yang memiliki nilai seni), membuat dan menuliskan peta harapan (berisikan harapan anak-anak untuk Indonesia), merangkai gelang persahabatan (membuat gelang simbol pertemanan), membuat mural, berkunjung ke Taman Mekar Sari, serta unjuk talenta.
"Diharapkan dengan program ini, anak-anak akan menjadi generasi penerus bangsa yang kreatif, solutif, dan inovatif serta bermanfaat bagi masyarakat, nusa dan bangsa," tutur Dessy Aliandrina, executive director PT SociopreneurHub Indonesia.
Tidak hanya mengedukasi anak-anak melalui serangkaian aktivitas dan permainan edukatif, orang tua murid juga terlibat dalam pendampingan mengenai program bela negara. Orang tua murid distimulasi melalui serangkaian pemahaman mengenai pentingnya bela negara, ancaman apa saja yang secara langsung dapat memengaruhi kehidupan masyarakat Bantar Gebang dan perubahan pola pikir.
Mereka juga diajak untuk belajar menjadi pribadi yang memiliki pemikiran terbuka, agar mampu berkembang dan bersaing dengan situasi dan kondisi Indonesia pada saat ini.
"Selama kurang lebih empat hari, anak-anak di Sekolah Alam Tunas Mulia mendapatkan pengalaman belajar yang baru, wawasan tentang Indonesia serta pengalaman yang menyenangkan bersama mahasiswa. Semua ini diharapkan memberikan semangat dan inspirasi agar mau belajar dengan lebih baik, yang tentunya akan berkontribusi kepada negara kita tercinta Indonesia," ungkap Master Trainer PT Formula Bisnis Indonesia, Gendro Salim.
"Kami menyadari bahwa anak-anak merupakan kunci utama pembangunan suatu bangsa. Penanaman pondasi kebangsaan yang kuat sejak dini pada anak-anak akan menjadikan mereka sebagai individu yang tangguh, penguat keluarga dan berkepribadian nasionalis, terutama dalam menghadapi berbagai kendala dan ancaman di masa mendatang," ujar Direktur Utama APLN, Comas Batubara dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/12/2017).
Cosmas menyebutkan, kegiatan itu sejalan dengan salah satu misi Yayasan Agung Podomoro Land yaitu mewujudkan masyarakat sejahtera secara individu melalui karya dan nyata yang inovatif dan berkelanjutan.
Program bela negara ini dilatarbelakangi oleh adanya enam ancaman global yang terdiri dari populasi penduduk Indonesia, krisis energi dan cadangan minyak dunia menipis, krisis air dan pangan, terorisme, penyalahgunaan narkoba, dan persaingan ekonomi global. AIHH bertujuan dalam membangun ekosistem pengembangan manusia Indonesia yang seutuhnya sebagai solusi akan ancaman tersebut.
Beberapa kegiatan di AAIH ini meliputi menuliskan cita-cita, pembuatan karya seni daur ulang, menyusun kancing menjadi gambar (mengolah barang biasa menjadi barang yang memiliki nilai seni), membuat dan menuliskan peta harapan (berisikan harapan anak-anak untuk Indonesia), merangkai gelang persahabatan (membuat gelang simbol pertemanan), membuat mural, berkunjung ke Taman Mekar Sari, serta unjuk talenta.
"Diharapkan dengan program ini, anak-anak akan menjadi generasi penerus bangsa yang kreatif, solutif, dan inovatif serta bermanfaat bagi masyarakat, nusa dan bangsa," tutur Dessy Aliandrina, executive director PT SociopreneurHub Indonesia.
Tidak hanya mengedukasi anak-anak melalui serangkaian aktivitas dan permainan edukatif, orang tua murid juga terlibat dalam pendampingan mengenai program bela negara. Orang tua murid distimulasi melalui serangkaian pemahaman mengenai pentingnya bela negara, ancaman apa saja yang secara langsung dapat memengaruhi kehidupan masyarakat Bantar Gebang dan perubahan pola pikir.
Mereka juga diajak untuk belajar menjadi pribadi yang memiliki pemikiran terbuka, agar mampu berkembang dan bersaing dengan situasi dan kondisi Indonesia pada saat ini.
"Selama kurang lebih empat hari, anak-anak di Sekolah Alam Tunas Mulia mendapatkan pengalaman belajar yang baru, wawasan tentang Indonesia serta pengalaman yang menyenangkan bersama mahasiswa. Semua ini diharapkan memberikan semangat dan inspirasi agar mau belajar dengan lebih baik, yang tentunya akan berkontribusi kepada negara kita tercinta Indonesia," ungkap Master Trainer PT Formula Bisnis Indonesia, Gendro Salim.
(ven)