10.350 Sertifikat Tanah Diserahkan Jokowi ke Warga
A
A
A
SEMARANG - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 10.350 kepada warga masyarakat Jawa Tengah, di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang, Sabtu (23/12). Selain menyerahkan secara langsung kepada masyarakat Jawa Tengah, secara bersamaan Jokowi juga memberikan sertifikat tanah kepada masyarakat di Bengkulu, Yogyakarta, Padang dan Bau-bau.
Presiden menyatakan seluruh Indonesia seharusnya ada 126 juta bidang tanah yang harus bersertifikat. Dan tahun lalu, baru selesai 46 juta, sehingga masih ada sekitar 80 juta yang belum bersertfikat. "Kalau prosesnya masih seperti yang dulu-dulu, hanya 500 ribu yang disertifikat setiap tahun bisa 120 tahun baru selesai," terang Presiden.
Lebih lanjut Jokowi mentargetkan, setiap tahun setidaknya 10 juta bidang tanah selesai disertifikasi, karena hal itu merupakan hak warga masyarakat. "Seluruh pagawai BPN bekerja siang malam untuk menyelesaikan target yang saya tentukan. Saya tidak mau ditawar," tegasnya.
"Kenapa ini harus diberikan, karena setiap ke daerah, keluhannya selalu yang banyak adalah sengketa tanah, sengketa lahan karena mereka tidak memegang tanda bukti hak atas tanah. Saya perintahkan, ini tugas menteri untuk menyelesaikannya," sambung Jokowi.
Dalam kesempatan itu Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat yang sudah mendapatkan sertifikat untuk disimpan dengan baik. Dan jika digunakan untuk jaminan ke bank, orang nomor satu di Indonesia ini meminta untuk digunakan kredit produktif.
"Saya tahu, kalau sudah pegang sertfikat pasti inginnya di sekolahkan atau diagunkan ke Bank, kalau mau diagunkan silahkan. Hanya saya titip kalau mau dipakai jaminan bank, tolong, diitung dulu bisa mencicil setiap bulan ndak, kalau tidak sebaiknya jangan. Gunakanlah untuk hal produktif, modal kerja, investasi agar usaha menjadi baik," tandasnya.
Presiden menyatakan seluruh Indonesia seharusnya ada 126 juta bidang tanah yang harus bersertifikat. Dan tahun lalu, baru selesai 46 juta, sehingga masih ada sekitar 80 juta yang belum bersertfikat. "Kalau prosesnya masih seperti yang dulu-dulu, hanya 500 ribu yang disertifikat setiap tahun bisa 120 tahun baru selesai," terang Presiden.
Lebih lanjut Jokowi mentargetkan, setiap tahun setidaknya 10 juta bidang tanah selesai disertifikasi, karena hal itu merupakan hak warga masyarakat. "Seluruh pagawai BPN bekerja siang malam untuk menyelesaikan target yang saya tentukan. Saya tidak mau ditawar," tegasnya.
"Kenapa ini harus diberikan, karena setiap ke daerah, keluhannya selalu yang banyak adalah sengketa tanah, sengketa lahan karena mereka tidak memegang tanda bukti hak atas tanah. Saya perintahkan, ini tugas menteri untuk menyelesaikannya," sambung Jokowi.
Dalam kesempatan itu Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat yang sudah mendapatkan sertifikat untuk disimpan dengan baik. Dan jika digunakan untuk jaminan ke bank, orang nomor satu di Indonesia ini meminta untuk digunakan kredit produktif.
"Saya tahu, kalau sudah pegang sertfikat pasti inginnya di sekolahkan atau diagunkan ke Bank, kalau mau diagunkan silahkan. Hanya saya titip kalau mau dipakai jaminan bank, tolong, diitung dulu bisa mencicil setiap bulan ndak, kalau tidak sebaiknya jangan. Gunakanlah untuk hal produktif, modal kerja, investasi agar usaha menjadi baik," tandasnya.
(akr)