2017 Jadi Tahun Paling Aman Maskapai Penerbangan Komersil
A
A
A
LONDON - Maskapai penerbangan komersil mencetak sejarah pada 2017, untuk menjadi tahun paling aman berdasarkan penelitian industri. Tercatat pada tahun 2017 lalu, tidak ada korban meninggal akibat kecelakaan pesawat dari seluruh maskapai di dunia.
Seperti dilansir BBC, Selasa (2/1/2017) perusahaan konsultan penerbangan asal Belanda, To70 dan Aviation Safety Network (Jaringan Keamanan Penerbangan) melaporkan tidak ada penumpang pesawat penerbangan komersial yang meninggal sepanjang tahun lalu. Angka ini menjadi luar biasa mesikpun penerbangan meningkat dari sebelumnya.
Namun To70 memperingatkan bahwa meskipun tingkat keselamatan penumpang pesawat sangat tinggi, tapi kecelakaan yang menyentuh level terendah harus dilihat sebagai sebuah keberuntungan. "Tahun 2017 merupakan tahun teraman bagi penerbangan sepanjang sejarah," sebut Adrian Young dari To70.
Sebuah laporan oleh jaringan keamanan maskapai mengungkapkan, bahwa ada total sepuluh kecelakaan fatal hingga mengakibatkan 79 kematin tahun lalu. Dibandingkan dengan 16 kecelakaan dan 303 korban hilang di tahun 2016.
Organisasi berdasarkan angka-angka menyatakan insiden pesawat sipil yang bersertifikat setidaknya menelan korban 14 orang. Kecelakaan paling serius terjadi pada 2017, tepatnya Januari ketika sebuah pesawat kargo Turki menabrak sebuah desa di Kirgizstan dan merenggut korban jiwa empat kru pesawat serta 35 orang di darat.
Insiden lainnya terjadi pada malam tahun baru saat pesawat Cessna 208 dengan baling-baling tunggal jatuh di Barat Costa Rica, hingga menewaskan 12 penumpang dan awak. Laporan tidak menghitung kecelakaan pesawat militer dan helikopter seperti kecelakaan pesawat transporter militer Birma Y-8, yang jatuh pada bulan Juni yang menewaskan 122 orang.
Kejadian bencana terburuk penerbangan tahun itu tidak muncul dalam statistik, selain itu insiden yang lebih kecil juga tidak masuk dalam data. Jumlah kematian dari kecelakaan penerbangan terus berjatuhan dalam dua dekade terakhir.
Pada tahun 2005, ada lebih dari 1.000 kematian penumpang penerbangan di seluruh dunia, seperti disampaikan the Aviation Safety Network (ASN). Kecelakaan fatal pesawat penumpang terakhir terjadi pada tahun 2016, tepatnya November di Kolombia. Tahun sebelumnya kecelakaan pesawat penumpang komersil di Mesir menewaskan lebih dari 100 orang.
ASN mengatakan tingkat kecelakaan kecelakaan penerbangan penumpang fatal terjadi satu per 7,360,000 penerbangan. "Sejak tahun 1997 rata-rata jumlah kecelakaan pesawat telah menunjukkan penurunan yang stabil. Hal ini berkat upaya peningkatan keselamatan penumpang oleh organisasi penerbangan internasional seperti ICAO, IATA, Flight Safety Foundation dan industri penerbangan," ujar Presiden ASN Harro Ranter.
Perusahaan konsultan penerbangan asal Belanda, To70 memperkirakan tingkat kecelakaan fatal bagi penumpang penerbangan komersial dalam pesawat besar adalah 0,06 per 1 juta penerbangan atau 1 kecelakaan untuk tiap 16 juta penerbangan.
Seperti dilansir BBC, Selasa (2/1/2017) perusahaan konsultan penerbangan asal Belanda, To70 dan Aviation Safety Network (Jaringan Keamanan Penerbangan) melaporkan tidak ada penumpang pesawat penerbangan komersial yang meninggal sepanjang tahun lalu. Angka ini menjadi luar biasa mesikpun penerbangan meningkat dari sebelumnya.
Namun To70 memperingatkan bahwa meskipun tingkat keselamatan penumpang pesawat sangat tinggi, tapi kecelakaan yang menyentuh level terendah harus dilihat sebagai sebuah keberuntungan. "Tahun 2017 merupakan tahun teraman bagi penerbangan sepanjang sejarah," sebut Adrian Young dari To70.
Sebuah laporan oleh jaringan keamanan maskapai mengungkapkan, bahwa ada total sepuluh kecelakaan fatal hingga mengakibatkan 79 kematin tahun lalu. Dibandingkan dengan 16 kecelakaan dan 303 korban hilang di tahun 2016.
Organisasi berdasarkan angka-angka menyatakan insiden pesawat sipil yang bersertifikat setidaknya menelan korban 14 orang. Kecelakaan paling serius terjadi pada 2017, tepatnya Januari ketika sebuah pesawat kargo Turki menabrak sebuah desa di Kirgizstan dan merenggut korban jiwa empat kru pesawat serta 35 orang di darat.
Insiden lainnya terjadi pada malam tahun baru saat pesawat Cessna 208 dengan baling-baling tunggal jatuh di Barat Costa Rica, hingga menewaskan 12 penumpang dan awak. Laporan tidak menghitung kecelakaan pesawat militer dan helikopter seperti kecelakaan pesawat transporter militer Birma Y-8, yang jatuh pada bulan Juni yang menewaskan 122 orang.
Kejadian bencana terburuk penerbangan tahun itu tidak muncul dalam statistik, selain itu insiden yang lebih kecil juga tidak masuk dalam data. Jumlah kematian dari kecelakaan penerbangan terus berjatuhan dalam dua dekade terakhir.
Pada tahun 2005, ada lebih dari 1.000 kematian penumpang penerbangan di seluruh dunia, seperti disampaikan the Aviation Safety Network (ASN). Kecelakaan fatal pesawat penumpang terakhir terjadi pada tahun 2016, tepatnya November di Kolombia. Tahun sebelumnya kecelakaan pesawat penumpang komersil di Mesir menewaskan lebih dari 100 orang.
ASN mengatakan tingkat kecelakaan kecelakaan penerbangan penumpang fatal terjadi satu per 7,360,000 penerbangan. "Sejak tahun 1997 rata-rata jumlah kecelakaan pesawat telah menunjukkan penurunan yang stabil. Hal ini berkat upaya peningkatan keselamatan penumpang oleh organisasi penerbangan internasional seperti ICAO, IATA, Flight Safety Foundation dan industri penerbangan," ujar Presiden ASN Harro Ranter.
Perusahaan konsultan penerbangan asal Belanda, To70 memperkirakan tingkat kecelakaan fatal bagi penumpang penerbangan komersial dalam pesawat besar adalah 0,06 per 1 juta penerbangan atau 1 kecelakaan untuk tiap 16 juta penerbangan.
(akr)