Survei BI Indikasikan Optimisme Konsumen Terus Menguat
A
A
A
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan berlanjutnya perbaikan optimisme konsumen pada Desember 2017. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2017 yang sebesar 126,4, lebih tinggi dari IKK pada November 2017 yang tercatat sebesar 122,1.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, meningkatnya keyakinan konsumen didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
"Menguatnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran sejalan dengan membaiknya ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama," ujarnya di Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Sementara, perbaikan ekspektasi kondisi ekonomi ke depan terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, kegiatan dunia usaha, dan penghasilan pada masa akan datang. Menguatnya perbaikan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan disertai perkiraan terhadap meningkatnya konsumsi dan tabungan.
Menurutnya, kenaikan konsumsi tercermin dari indeks perkiraan pengeluaran konsumsi rumah tangga tiga bulan mendatang yang meningkat 2,9 poin dari hasil survei bulan sebelumnya menjadi 158,7.
Hasil Survei juga mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap peningkatan harga pada enam bulan mendatang (Juni 2018), tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) enam bulan mendatang sebesar 7 poin menjadi 178,4.
"Kenaikan ekspektasi harga tersebut lebih dipengaruhi faktor musiman, yaitu meningkatnya permintaan pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," tutur doa.
Sebelumnya BI juga mencatat optimisme konsumen pada November 2017 meningkat. Hal tersebut tercermin dari IKK November 2017 sebesar 122,1, naik dari Oktober 2017 yang tercatat 120,7. Meningkatnya optimisme IKK disumbang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik 1,9 poin dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang meningkat 1,0 poin.
"Kenaikan IKE terutama didorong oleh membaiknya persepsi konsumen pada seluruh kelompok pengeluaran terhadap penghasilan yang diterima saat ini," kata Agusman.
Di samping itu, perbaikan IKE juga dipengaruhi meningkatnya pembelian barang tahan lama. Sementara, lanjut dia, kenaikan IEK dipengaruhi ekspektasi seluruh kelompok pengeluaran terhadap kenaikan penghasilan ke depan dan peningkatan kegiatan usaha.
Hasil survei juga mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap kenaikan harga pada tiga bulan mendatang (Februari 2018). Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 170,9, sedikit lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 170,0.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, meningkatnya keyakinan konsumen didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
"Menguatnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran sejalan dengan membaiknya ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama," ujarnya di Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Sementara, perbaikan ekspektasi kondisi ekonomi ke depan terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, kegiatan dunia usaha, dan penghasilan pada masa akan datang. Menguatnya perbaikan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan disertai perkiraan terhadap meningkatnya konsumsi dan tabungan.
Menurutnya, kenaikan konsumsi tercermin dari indeks perkiraan pengeluaran konsumsi rumah tangga tiga bulan mendatang yang meningkat 2,9 poin dari hasil survei bulan sebelumnya menjadi 158,7.
Hasil Survei juga mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap peningkatan harga pada enam bulan mendatang (Juni 2018), tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) enam bulan mendatang sebesar 7 poin menjadi 178,4.
"Kenaikan ekspektasi harga tersebut lebih dipengaruhi faktor musiman, yaitu meningkatnya permintaan pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," tutur doa.
Sebelumnya BI juga mencatat optimisme konsumen pada November 2017 meningkat. Hal tersebut tercermin dari IKK November 2017 sebesar 122,1, naik dari Oktober 2017 yang tercatat 120,7. Meningkatnya optimisme IKK disumbang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik 1,9 poin dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang meningkat 1,0 poin.
"Kenaikan IKE terutama didorong oleh membaiknya persepsi konsumen pada seluruh kelompok pengeluaran terhadap penghasilan yang diterima saat ini," kata Agusman.
Di samping itu, perbaikan IKE juga dipengaruhi meningkatnya pembelian barang tahan lama. Sementara, lanjut dia, kenaikan IEK dipengaruhi ekspektasi seluruh kelompok pengeluaran terhadap kenaikan penghasilan ke depan dan peningkatan kegiatan usaha.
Hasil survei juga mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap kenaikan harga pada tiga bulan mendatang (Februari 2018). Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 170,9, sedikit lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 170,0.
(izz)