Koperasi Sumbang 4,48% ke PDB Nasional

Jum'at, 05 Januari 2018 - 20:11 WIB
Koperasi Sumbang 4,48% ke PDB Nasional
Koperasi Sumbang 4,48% ke PDB Nasional
A A A
JAKARTA - Koperasi menyumbang 4,48% bagi produk domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal III/2017. Angka tersebut setara dengan Rp451.953,01 miliar, sementara PDB sebesar Rp10.096.300 miliar.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AAGN Puspayoga mengatakan, angka tersebut masih kecil jika melihat kontribusi koperasi di negara Eropa yang mencapai 8%. "Itu karena mereka sudah lama, kita baru pecah telor dari 1,171%," kata Puspayoga dalam konferensi pers di Gedung Kemenkop UKM, Jumat (5/1/2017).

Menurutnya, sejalan dengan pelaksanaan reformasi koperasi yang dilakukan dalam dua tahun terakhir, ada dampak nyata. Reformasi koperasi yang dimulai dengan pembenahan data menghasilkan gambaran koperasi aktif dan tidak aktif.

Dia mengatakan, sedikitnya 45.000 koperasi telah dibubarkan karena tidak aktif lagi. Sementara, ada 75.000 koperasi sehat dan 75.000 lainnya perlu pembinaan. "Tahun 2019 harus sehat semua," tegas mantan Wali Kota Denpasar itu.

Berdasarkan data per Desember 2017, jumlah koperasi tercatat sebanyak 153.171 unit. Sementara, jumlah anggota koperasi aktif tercatat sebanyak 26.535.604 orang, selanjutnya 59.697.827 unit.

Selain peningkatan kontribusi ke PDB nasional, koperasi juga menorehkan catatan baik lainnya. Ada lima koperasi yang telah menjadi penyalur kredit Ultra Mikro (UMi) dan dua koperasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Bahkan, anak perusahaan Koperasi Kospin Jasa telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Kami dorong lagi koperasi lain anak usahanya masuk bursa efek," ujar Puspayoga.

Di bidang pembiayaan, lanjut dia, penyaluran KUR sampai 31 Desember 2017 telah mencapai Rp95,56 triliun atau 89,6% dari target sebesar Rp106 triliun (bunga 9%). Dana KUR tersebut disalurkan kepada 4.408.925 debitur melalui 36 lembaga keuangan penyalur KUR pada 2017.

Menkop mengatakan, di bidang produksi dan pemasaran, selama 2017 Kemenkop dan UKM merevitalisasi 48 pasar di 19 provinsi dan 48 kabupaten dan kota dengan penyerapan anggaran sebesar 89,5% dari total alokasi sebesar Rp45,6 miliar.

"Tahun ini (2018) telah dianggarkan melalui dana tugas pembantuan sebanyak 51 unit pasar terdiri dari 25 unit pasar di daerah perbatasan/tertinggal dan 26 unit pasar di daerah reguler," tuturnya.

Pada 2017 target penyaluran dana bergulir melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir-KUMKM sebesar Rp1 triliun dan telah dilakukan realisasi proses penyaluran sebesar Rp793,9 miliar. "Berdasarkan data per 31 Desember 2017, realisasi pendapatan sebesar Rp200,8 miliar, dari target sebesar Rp163,5 miliar. Artinya mencapai 122,74% dari target," jelas Puspayoga.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8060 seconds (0.1#10.140)