Bank Dunia: Pertumbuhan Global Kembali ke Level Sebelum Krisis
A
A
A
WASHINGTON - Bank Dunia mengatakan pertumbuhan ekonomi global bakal meningkat tahun ini, setelah tahun 2017 lalu menguat di luar perkiraan sebelumnya. Ramalan terbaru Bank Dunia bahwa ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 3,1% sebalum sedikit melambat.
Seperti dilansir BBC, Rabu (10/1/2018) ini akan menjadi yang pertama kalinya sejak krisis keuangan bahwa pertumbuhan mempunyai potensi sepenuhnya. Namun dalam laporan tersebut memperingatkan kemajuan hanya jangka pendek dengan keuntungan meningkatkan taraf hidup dan mengurangi tingkat kemiskinan dalam risiko jangka panjang.
Dalam waktu dekat, bank dunia melihat prospek yang cukup optimistis. Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan, pemulihan yang cukup meluas terkait pertumbuhan global sangat menggemberikan. Bahkan perkiraan tersebut lebih baik dari perkiraan bank sebelumnya pada Juni lalu.
Di antara ekonomi besar, terutama ditandai oleh zona euro meskipun masih ada yang berpikir bakal melambat tahun ini, tetapi lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya pertumbuhan jangka panjang. Sementara negara berkembang akan tumbuh cepat dari tahun lalu.
Namun Bank khawatir terkait risiko jangka panjang. Persoalannya adalah apakah ekonomi dunia akan memiliki kapasitas untuk mempertahankan pertumbuhan yang layak di luar kemajuan saat ini. Perbankan menyebutkan Potensinya tumbuh lebih lambat dari biasanya, seperti disampaikan pihak Bank
Hasil dariu peningkatan produktivitas yang tak menentu yakni jumlah yang dapat dihasilkan setiap pekerja. Investasi yang lemah dan tenaga kerja yang menua. Penurunan prospek jangka panjang ini meluas, kata bank tersebut. Ini mempengaruhi negara-negara yang menyumbang sekitar dua pertiga aktivitas ekonomi global.
Seperti dilansir BBC, Rabu (10/1/2018) ini akan menjadi yang pertama kalinya sejak krisis keuangan bahwa pertumbuhan mempunyai potensi sepenuhnya. Namun dalam laporan tersebut memperingatkan kemajuan hanya jangka pendek dengan keuntungan meningkatkan taraf hidup dan mengurangi tingkat kemiskinan dalam risiko jangka panjang.
Dalam waktu dekat, bank dunia melihat prospek yang cukup optimistis. Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan, pemulihan yang cukup meluas terkait pertumbuhan global sangat menggemberikan. Bahkan perkiraan tersebut lebih baik dari perkiraan bank sebelumnya pada Juni lalu.
Di antara ekonomi besar, terutama ditandai oleh zona euro meskipun masih ada yang berpikir bakal melambat tahun ini, tetapi lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya pertumbuhan jangka panjang. Sementara negara berkembang akan tumbuh cepat dari tahun lalu.
Namun Bank khawatir terkait risiko jangka panjang. Persoalannya adalah apakah ekonomi dunia akan memiliki kapasitas untuk mempertahankan pertumbuhan yang layak di luar kemajuan saat ini. Perbankan menyebutkan Potensinya tumbuh lebih lambat dari biasanya, seperti disampaikan pihak Bank
Hasil dariu peningkatan produktivitas yang tak menentu yakni jumlah yang dapat dihasilkan setiap pekerja. Investasi yang lemah dan tenaga kerja yang menua. Penurunan prospek jangka panjang ini meluas, kata bank tersebut. Ini mempengaruhi negara-negara yang menyumbang sekitar dua pertiga aktivitas ekonomi global.
(akr)