HKTI Minta Perempuan Harus Punya Andil Kembangkan Pertanian
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto menyatakan, perempuan adalah pihak yang ikut berjasa pada proses budidaya pertanian tradisional. Ini ditandai dengan peran aktif perempuan dalam mengembangkan budidaya pertanian melalui keterampilannya.
"Perempuan turut andil mengembangkan pertanian. Di samping peran utama perempuan dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Perempuan merupakan kunci dalam ketahanan pangan dalam sebuah keluarga dimulai dari perencanaan, mengolah pangan, hingga menentukan besar kecilnya anggaran," kata Dian Novita dalam sambutannya usai dilantik sebagai Ketua Umum Perempuan Tani HKTI di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Dian juga menegaskan bahwa saat ini sudah saatnya perempuan mempunyai akses yang sama dalam hal pembangunan pertanian. Menurutnya, perempuan harus ikut berperan dalam pengambilan keputusan, termasuk di sektor pertanian.
“Selain mengurus rumah tangga, perempuan dapat membantu suami dalam mencari nafkah dan mengurus lahan pertanian atau pekarangan untuk menghidupi keluarganya,” kata
Ia menjelaskan, perempuan sebagai sumber daya insani yang cukup besar jumlahnya saat ini merupakan subyek pembangunan yang cukup handal. Oleh karenanya kata dia, perempuan adalah kekuatan potensial bangsa yang hadir dalam jumlah yang tidak hanya besar, tetapi juga berimbang jumlahnya dengan kaum pria.
“Menyikapi hal tersebut peran-peran perempuan yang begitu besar tentunya harus diapresiasi, kondisi ini tentu harus menjadi perhatian publik, sehingga aktivitas dari semua peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan dapat terekspos ke publik dengan maksud menjadi motivasi dan inspirasi bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.
Dian Novita juga menjelaskan bahwa perempuan Tani HKTI lahir dari semangat untuk memberdayakan perempuan dalam bidang pertanian dengan mengedepankan modernisasi pada sektor kegiatan pertanian di dalam setiap programnya.
Dalam kesempatan ini, Dian Novita juga menyampaikan garis besar program-program kerja yang akan dilaksanakannya, yang terdiri dari program jangka pendek, program jangka menengah, dan program jangka Panjang.
“Program jangka pendeka kami, melengkapi seluruh kebutuhan organisasi baik administrasi dan struktur organisasi untuk di tingkat daerah-daerah di seluruh Indonesia. Sedangkan Program Jangka Menengah, Perempuan Tani sedang menjalankan Program Pengolahan Hasil Panen Bawang Merah dan Cabai. Kami bekerja sama dengan Inovator yang bergerak dalam sektor Bio Solutions untuk mengkonsepkan Pola Budidaya Ayam Sehat tanpa mengganggu lingkungan dan pemakaian obat-obatan kimia untuk tercapainya ‘Swasembada Protein ala Perempuan Tani’,” jelasnya.
“Sedangkan untuk program jangka panjang Perempuan HKTI kedepan adalah selain berperan aktif baik ditingkat Daerah, Nasional bahkan Internasional, kami perlu melakukan terobosan-terobosan dalam peningkatan ekonomi masyarakat petani khususnya kaum perempuan di sektor pertanian seperti melakukan Inovasi dengan menciptakan Buah Melon dan Buah Semangka dengan bentuk Kotak guna meningkatkan daya jual sebagai sumber penghasilan petani. Perempuan Tani juga melakukan pelatihan-pelatihan dalam upaya meningkatkan ekonomi, melakukan pendampingan-pendampingan serta bentuk kerja-kerja yang nyata dan langsung dapat dirasakan oleh masyarakat kita.”
"Perempuan turut andil mengembangkan pertanian. Di samping peran utama perempuan dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Perempuan merupakan kunci dalam ketahanan pangan dalam sebuah keluarga dimulai dari perencanaan, mengolah pangan, hingga menentukan besar kecilnya anggaran," kata Dian Novita dalam sambutannya usai dilantik sebagai Ketua Umum Perempuan Tani HKTI di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Dian juga menegaskan bahwa saat ini sudah saatnya perempuan mempunyai akses yang sama dalam hal pembangunan pertanian. Menurutnya, perempuan harus ikut berperan dalam pengambilan keputusan, termasuk di sektor pertanian.
“Selain mengurus rumah tangga, perempuan dapat membantu suami dalam mencari nafkah dan mengurus lahan pertanian atau pekarangan untuk menghidupi keluarganya,” kata
Ia menjelaskan, perempuan sebagai sumber daya insani yang cukup besar jumlahnya saat ini merupakan subyek pembangunan yang cukup handal. Oleh karenanya kata dia, perempuan adalah kekuatan potensial bangsa yang hadir dalam jumlah yang tidak hanya besar, tetapi juga berimbang jumlahnya dengan kaum pria.
“Menyikapi hal tersebut peran-peran perempuan yang begitu besar tentunya harus diapresiasi, kondisi ini tentu harus menjadi perhatian publik, sehingga aktivitas dari semua peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan dapat terekspos ke publik dengan maksud menjadi motivasi dan inspirasi bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.
Dian Novita juga menjelaskan bahwa perempuan Tani HKTI lahir dari semangat untuk memberdayakan perempuan dalam bidang pertanian dengan mengedepankan modernisasi pada sektor kegiatan pertanian di dalam setiap programnya.
Dalam kesempatan ini, Dian Novita juga menyampaikan garis besar program-program kerja yang akan dilaksanakannya, yang terdiri dari program jangka pendek, program jangka menengah, dan program jangka Panjang.
“Program jangka pendeka kami, melengkapi seluruh kebutuhan organisasi baik administrasi dan struktur organisasi untuk di tingkat daerah-daerah di seluruh Indonesia. Sedangkan Program Jangka Menengah, Perempuan Tani sedang menjalankan Program Pengolahan Hasil Panen Bawang Merah dan Cabai. Kami bekerja sama dengan Inovator yang bergerak dalam sektor Bio Solutions untuk mengkonsepkan Pola Budidaya Ayam Sehat tanpa mengganggu lingkungan dan pemakaian obat-obatan kimia untuk tercapainya ‘Swasembada Protein ala Perempuan Tani’,” jelasnya.
“Sedangkan untuk program jangka panjang Perempuan HKTI kedepan adalah selain berperan aktif baik ditingkat Daerah, Nasional bahkan Internasional, kami perlu melakukan terobosan-terobosan dalam peningkatan ekonomi masyarakat petani khususnya kaum perempuan di sektor pertanian seperti melakukan Inovasi dengan menciptakan Buah Melon dan Buah Semangka dengan bentuk Kotak guna meningkatkan daya jual sebagai sumber penghasilan petani. Perempuan Tani juga melakukan pelatihan-pelatihan dalam upaya meningkatkan ekonomi, melakukan pendampingan-pendampingan serta bentuk kerja-kerja yang nyata dan langsung dapat dirasakan oleh masyarakat kita.”
(wbs)