Rupiah Menguat Tajam Sukses Memanfaatkan Pelemahan USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pagi hari ini melanjutkan penguatan bahkan hampir meninggalkan level Rp13.300/USD. Pulihnya mata uang rupiah terjadi saat USD merosot terendah dalam tiga tahun.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.330/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah semakin perkasa dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.362/USD.
Sementara data Bloomberg, rupiah pada awal perdagangan bertengger di level Rp13.319/USD atau jauh lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.353/USD dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.336/USD dengan kisaran level Rp13.317-Rp13.336/USD.
Data SINDOnews dikutip dari Limas, rupiah pagi ini berada di level Rp13.330/USD untuk terus meroket menembus zona hijau. Posisi ini lebih baik dari sebelumnya yang berada di level Rp13.350/USD.
Menurut data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali hari dengan lebih baik di posisi Rp13.348/USD atau naik tipis dari sebelumnya di level Rp13.350/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.335/USD dengan kisaran level Rp13.315-Rp13.350/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, USD ambruk alias anjlok ke posisi terendahnya dalam tiga tahun terhadap beberapa mata uang. Sementara, euro sedikit istirahat setelah melonjak sebagai harapan bahwa para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa siap untuk memangkas stimulus moneter mereka lebih jauh.
Indeks USD yang mengukur mata uangnya terhadap beberapa mata uang, turun 0,1% menjadi 90,931 setelah jatuh sejauh 90,857 di awal sesi, terendah sejak Januari 2015. Euro terhadap USD turun 0,1% ke level 1.219 namun tetap terlihat dari puncaknya di level 1.221 pada Jumat, tertinggi sejak Desember 2014.
"Saya pikir kekuatan euro terlalu berlebihan. Kekuatan euro itu sendiri akan menunda normalisasi ECB. ECB melakukan pengetatan verbal, jadi mereka tidak perlu beralih pada suku bunga," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities.
Terhadap yen, USD merosot ke tingkat terendah sejak pertengahan September, karena komentar dari gubernur bank sentral Jepang menggarisbawahi pemulihan ekonomi Jepang.
Sementara Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengulangi keputusan bank sentral untuk mempertahankan program stimulus massalnya sampai inflasi 2% dicapai secara stabil. Dia juga mengatakan bahwa ekonomi negara tersebut diperkirakan akan terus berlanjut.
USD turun 0,1% pada 110,90, setelah sebelumnya turun sejauh 110,82 segera setelah ucapan Kuroda.
Di sisi lain, poundsterling terhadap USD stabil pada hari ini di posisi 1,3734. Pada Jumat, mata uang Inggris melonjak ke tingkat tertinggi terhadap USD sejak voting Brexit pada Juni 2016, setelah sebuah laporan bahwa Belanda dan Spanyol terbuka terhadap kesepakatan bagi Inggris untuk tetap sedekat mungkin ke Uni Eropa.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.330/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah semakin perkasa dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.362/USD.
Sementara data Bloomberg, rupiah pada awal perdagangan bertengger di level Rp13.319/USD atau jauh lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.353/USD dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.336/USD dengan kisaran level Rp13.317-Rp13.336/USD.
Data SINDOnews dikutip dari Limas, rupiah pagi ini berada di level Rp13.330/USD untuk terus meroket menembus zona hijau. Posisi ini lebih baik dari sebelumnya yang berada di level Rp13.350/USD.
Menurut data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali hari dengan lebih baik di posisi Rp13.348/USD atau naik tipis dari sebelumnya di level Rp13.350/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.335/USD dengan kisaran level Rp13.315-Rp13.350/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, USD ambruk alias anjlok ke posisi terendahnya dalam tiga tahun terhadap beberapa mata uang. Sementara, euro sedikit istirahat setelah melonjak sebagai harapan bahwa para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa siap untuk memangkas stimulus moneter mereka lebih jauh.
Indeks USD yang mengukur mata uangnya terhadap beberapa mata uang, turun 0,1% menjadi 90,931 setelah jatuh sejauh 90,857 di awal sesi, terendah sejak Januari 2015. Euro terhadap USD turun 0,1% ke level 1.219 namun tetap terlihat dari puncaknya di level 1.221 pada Jumat, tertinggi sejak Desember 2014.
"Saya pikir kekuatan euro terlalu berlebihan. Kekuatan euro itu sendiri akan menunda normalisasi ECB. ECB melakukan pengetatan verbal, jadi mereka tidak perlu beralih pada suku bunga," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities.
Terhadap yen, USD merosot ke tingkat terendah sejak pertengahan September, karena komentar dari gubernur bank sentral Jepang menggarisbawahi pemulihan ekonomi Jepang.
Sementara Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengulangi keputusan bank sentral untuk mempertahankan program stimulus massalnya sampai inflasi 2% dicapai secara stabil. Dia juga mengatakan bahwa ekonomi negara tersebut diperkirakan akan terus berlanjut.
USD turun 0,1% pada 110,90, setelah sebelumnya turun sejauh 110,82 segera setelah ucapan Kuroda.
Di sisi lain, poundsterling terhadap USD stabil pada hari ini di posisi 1,3734. Pada Jumat, mata uang Inggris melonjak ke tingkat tertinggi terhadap USD sejak voting Brexit pada Juni 2016, setelah sebuah laporan bahwa Belanda dan Spanyol terbuka terhadap kesepakatan bagi Inggris untuk tetap sedekat mungkin ke Uni Eropa.
(izz)