Pertumbuhan Volume Ekspor Perikanan Indonesia Negatif 4,76%
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor Indonesia di sektor perikanan dalam lima tahun terakhir (2012-2016) mengalami tren positif. Bahkan tren yang positif ini disebut-sebut lebih tinggi dibandingkan China dan sejumlah negara ASEAN lainnya.
Berdasarkan data KKP yang baru dirilis, selama lima tahun terakhir, rata-rata ekspor Indonesia tumbuh 2,31% setiap tahunnya. Namun demikian Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Indonesia, Hendra Sugandhi memiliki pandangan lain.
Hendra mengatakan, peringkat laju pertumbuhan boleh saja dijadikan indikator tapi seharusnya analisis peringkat dari sisi volume dan nilai juga tidak boleh dikesampingkan.
"Ini agar kita mendapatkan gambaran utuh yang sebenarnya. Posisi kita di peringkat mana, yang tujuannya untuk memperbaiki kinerja ekspor perikanan sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi," ujar Hendra kepada SINDOnews, Senin (15/1/2018).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, faktanya laju pertumbuhan ekspor perikanan Indonesia tertinggal jauh dari negara lain. Berdasarkan volume pertumbuhan, rata-rata Indonesia justru negatif 4,76%.
"Laju pertumbuhan ekspor perikanan dari sisi volume, pertama itu Papua Nugini dengan 123,75%, kemudian Vietnam 67,72%, dan Chile 36,69%. China sendiri ada di posisi kelima dengan 2,80%, sementara kita hanya menduduki peringkat ke 14," terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut, laju pertumbuhan ekspor perikanan Indonesia bila berdasarkan nilai walaupun tumbuh positif hanya 2,23%. "Itupun Indonesia ada di posisi ke 11," tukasnya.
Berdasarkan data KKP yang baru dirilis, selama lima tahun terakhir, rata-rata ekspor Indonesia tumbuh 2,31% setiap tahunnya. Namun demikian Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Indonesia, Hendra Sugandhi memiliki pandangan lain.
Hendra mengatakan, peringkat laju pertumbuhan boleh saja dijadikan indikator tapi seharusnya analisis peringkat dari sisi volume dan nilai juga tidak boleh dikesampingkan.
"Ini agar kita mendapatkan gambaran utuh yang sebenarnya. Posisi kita di peringkat mana, yang tujuannya untuk memperbaiki kinerja ekspor perikanan sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi," ujar Hendra kepada SINDOnews, Senin (15/1/2018).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, faktanya laju pertumbuhan ekspor perikanan Indonesia tertinggal jauh dari negara lain. Berdasarkan volume pertumbuhan, rata-rata Indonesia justru negatif 4,76%.
"Laju pertumbuhan ekspor perikanan dari sisi volume, pertama itu Papua Nugini dengan 123,75%, kemudian Vietnam 67,72%, dan Chile 36,69%. China sendiri ada di posisi kelima dengan 2,80%, sementara kita hanya menduduki peringkat ke 14," terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut, laju pertumbuhan ekspor perikanan Indonesia bila berdasarkan nilai walaupun tumbuh positif hanya 2,23%. "Itupun Indonesia ada di posisi ke 11," tukasnya.
(ven)