PTPN XI Targetkan Giling Tebu Tahun 2018 Capai 5 Juta Ton

Selasa, 16 Januari 2018 - 04:36 WIB
PTPN XI Targetkan Giling...
PTPN XI Targetkan Giling Tebu Tahun 2018 Capai 5 Juta Ton
A A A
SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI pada tahun ini menargetkan giling tebu mencapai 5 juta ton atau naik dibanding tahun lalu, sebanyak 4,2 juta ton. Rendahnya giling tebu selama setahun lalu akibat dari kondisi cuaca yang buruk yang menyebabkan produktivitas tanaman tebu tidak maksimal.

Direktur Operasional PTPN XI, Daniyanto mengatakan, untuk mencapai target giling sebanyak 5 juta ton di tahun ini, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu sendiri maupun tebu rakyat.

Dari total pasokan tebu ke PTPN XI, sekitar 80% dari tebu rakyat. Sisanya, 20% dari kebun tebu sendiri yang dikembangkan oleh perseroan. "Harga gula yang tidak wajar membuat petani enggan menanam tebu. Padahal harga pokok produksi (HPP) tebu tidak murah," katanya, Senin (15/1/2018).

Sehingga, PTPN XI mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu dan menekan HPP, yakni dengan memberikan bantuan bibit tebu, dan pupuk kompos. Biaya yang paling terasa bagi petani adalah perawatan dan irigasi atau pengairan. Pengairan ini menggunakan bantuan pompa. Diketahui harga pokok produksi (HPP) petani tebu saat ini mencapai sekitar Rp9.100 atau naik Rp100/kilogram (kg) dari tahun lalu.

Padahal harga gula yang diserap oleh Bulog sekitar Rp9.700/kg dan harga eceran tertinggi (HET) di pasaran Rp12.500/kg. "Di sisi lain, biaya tebang muat angkut (TMA) saat panen juga cenderung mengalami kenaikan," ujar Daniyanto.

Dari sisi tebu milik sendiri, kata Daniyanto, perseroan terus melakukan intensifikasi lahan-lahan melalui ketepatan pemberian pupuk dan penggantian varietas. Saat ini, total areal lahan tebu mencapai 12.000 hektare. Selain itu, perseroan juga membeli lahan di Situbondo dan melakukan kerja sama dengan Pemkab Jember untuk penyediaan lahan agar bisa ditanami tebu.

"Kami saat ini memiliki aplikasi Go-Tani yang akan melayani petani dalam membeli pupuk, membeli bibit dan aktifitas lain seputar pertebuan," jelasnya.

Terkait rencana regrouping atau penataan kembali Pabrik Gula (PG) yang sudah tidak efisien, Direktur Utama PTPN XI, M Cholidi menegaskan pihaknya tidak akan begitu saja PG yang kurang efisiensi serta memutus hubungan kerja (PHK) para karyawan di PG yang diregrouping.

Tebu petani yang biasanya disetor ke PG tersebut akan tetap diserap oleh PG lain yang sedang dalam tahap peningkatan kapasitas. "Saat ini kami sedang meningkatkan kapasitas pabrik Aseembagoes menjadi 6.000 Ton Cane per Day (TCD) dan PG Djatiroto menjadi 10.000 TCD," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, tebu petani di PG Olean nanti akan diserap Assembagoes. Begitu pula tebu petani di kawasan PG Pandji akan diserap PG Wringinanom, yang nanti akan ditingkatkan jadi 6.000 TCD. Masih menurut Cholidi, langkah regrouping akan dilakukan secara bertahap dan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik lainnya.

Saat ini, pabrik yang sudah diregrouping adalah PG Kanigoro yang telah dijadikan house of maintenance. "Sedangkan PG lainnya yang akan diregrouping yakni PG Olean dijadikan wisata heritage. Kemudian PG Pandji, PG Gending, PG Padjarakan, dan PG Purwodadi," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)